beritasebelas.com,Palembang – Pandemi Corona yang terjadi di Indonesia, membuat semua tim kewalahan. Tidak ada pemasukkan sama sekali bagi klub, baik itu yang turun di Liga 2 ataupun Liga 1, karena kompetisi dihentikan sampai 29 Mei.
Sriwijaya FC salah satunya, yang merasakan langsung dampak dari wabah corona.
“Keuangan Sriwijaya FC babak belur. Belum ada dana dari sponsor yang cair, dana subsidi dari PT LIB sebesar Rp1.150.000.000, juga belum kita terima terminan pertama,” jelas Wadirut PT Sriwijaya Optimis Mandiri Hendri Zainuddin, Jumat (17/4/2020).
Saat ini, operator Liga juga tampaknya mengalami masalah yang sama. Terhentinya Liga membuat sponsor dari Liga juga belum mencairkan dana sehingga dana subsidi belum bisa dibayarkan.
“Klub sendiri, harus tetap membayar gaji pemain maksimal 25 persen,” jelasnya.
Untuk pembayaran gaji pemain ini, manajemen masih komitmen untuk membayar hak-hak pemain itu. Manajemen bahkan berani membayar 25 persen, meski dalam keputusan PSSI jelas ada kata maksimal 25 persen.
Artinya, induk organisasi sepakbola ini sebenarnya tetap memberikan opsi kurang dari persentasi itu.
“Tapi kita tetap masih mampu bayar 25 persen. Tapi sampai kapan kita tidak tahu, karena ini uang yang kita dapat dari talangan atau menggunakan dana pribadi. Kita paling kuat sampai 3 bulan kedepan,” jelasnya.