Pembangunan Mangkrak Lima Tahun, Banyak Pedagang Pasar Cinde Gulung Tikar

| |

Kop
Umnah

****

beritasebelas.id, Palembang – Sejumlah pedagang yang berjualan di Pasar Cinde Palembang hingga saat ini masih mengeluhkan pembangunan Pasar Cinde yang tidak ada kemajuan.

Kondisi Pasar Cinde yang belum selesai dalam pembangunannya – foto Umnah beritasebelas.id

Salah satu pedagang sembako di Pasar Cinde Palembang bernama Kosim, mengeluhkan kondisi pasar yang sempit dan kurang layak untuk dijadikan pasar.

“Awal kami disuruh jualan di luar gedung Pasar Cinde ini tahun 2017 bulan Agustus, terhitung sudah lima tahun kami jualan di luar sini. Ini kan dulunya lahan parkir untuk pembeli, karena katanya akan dibangun jadi kami digeser suruh maju,” kata Kosim saat ditemui di lapaknya pada Rabu, (9/11/22).

Dirinya menjelaskan bahwa saat itu, pemerintah menjanjikan pembangunan Pasar Cinde yang akan disulap menjadi pasar modern yang ada di Kota Palembang.

“Katanya kan mau dijadikan pasar modern, jadi akan ada apartemen 12 lantai terus di lantai 1-2 akan dijadikan pasar lalu di lantai 3-4 pusat penjualan songket tapi sampai sekarang kami lima tahun disini tidak ada kejelasan lagi bagaimana pembangunan pasarnya dan nasib kami yang jualan ini,” tambahnya.

Kosim mengatakan bahwa perpindahan tempat tersebut dinilainya sangat berpengaruh kepada daya beli masyarakat di Pasar Cinde Palembang.

“Kalau sekarang ini masyarakat yang datang ke pasar Cinde sedikit, jualan kami sepi bahkan sering tidak laku. Sedangkan dalam sehari kami harus membayar sewa atau karcis sebesar Rp20 ribu rupiah,” keluh Kosim.

Oleh sebab itu, Kosim mengungkapkan bahwa banyak pedagang yang akhirnya memilih untuk gulung tikar karena merasa tidak mendapat keuntungan dari bedagang semenjak tempatnya berpindah.

“Mungkin orang malas ke Cinde sekarang karena lahan parkirnya yang tidak ada, makanya jadi sepi. Temen saya yang sesama pedagang disini juga banyak yang tutup karena tidak dapat untung, sedangkan lapak mau dibayar tapi pemasukan tidak ada. Ya akhirnya mereka terpaksa tutup tidak jualan lagi,” tutupnya.

print
Sebelumnya

Buruh di Sumsel Tuntut UMP Naik 13 Persen

Restorasi Sekanak Lambidaro Menimbulkan Kemacetan, Warga: Pembatasnya Roboh

Berikut