Penderita TBC Meningkat di Banyuasin

| |

kop-dalam-berita

oleh Haqulana

beritasebelas.com,Banyuasin – Angka penderita penyaki tuberculosis (TB) di Kabupaten Banyuasin semakin meningkat. Berdasarkan  data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin sepanjang  Januari hingga September 2016 tercatat sebanyak 485 penderia TBC dan didominasi usia produktif.

Kepala Dinas Kesehatan Banyuasin Dr Hakim Mkes melalui wakil supervisor Yuliati SKM menyebutkan, penderita TBC setiap tahun rata-rata mengalami peningkatan sebanyak 4 persen. Adapun penderita TB tertinggi terdapat di Puskesmas Sukajadi Kecamatan Talang Kelapa sebanyak 76 penderita.

tbc1
[Ilustrasi penyakit TBC]
Sementara untuk penderita tertinggi kedua terdapat di Puskesmas Mariana Kecamatan Banyuasin I yaitu 30 penderita. Menempati peringkat ketiga terdapat di Puskesmas Betung sebanyak 29 penderita.

“Meningkatnya penderita TB di Banyuasin ini karena petugas kesehatan yang tersebar di Bumi Sedulang Setudung aktif mencari. Tujuannya supaya penderita TB bisa langsung diobati sesuai tingkat penyakit yang dideritanya,” kata Yuliati, dalam acara monitoring dan evaluasi kader comunity TB-HIV Aisyiyah SSR Banyuasin, di Auditorium Pemerintah Kabupaten Banyuasin, Kamis 29 Desember 2016.

Dia menegaskan, tingginya penderita suatu penyakit tersebut menunjukkan petugas dilapangan bekerja dan dapat melakukan pencegahan sedini mungkin terhadap penyakit menular tersebut. Diapun minta masyarakat waspada terhadap penyakit TB.

“Penyakit ini, terutama TB Paru dinilai sangat bahaya, karena menyebabkan daya tahan tubuh menurun akibat batuk yang tak kunjung henti. Jadi apabila diantara masyarakat yang menderita batuk berdahak tak kunjung henti segera memeriksakannya ke Puskesmas terdekat,” imbuh dia.

Bila tak segera diobati maka si penderita akan terserang batuk darah. Dengan begitu, penderitanya menjadi tidak produktif. Diapun meminta pasien yang menderita penyakit TB agar segera rutin minum obat.

“Ingat penyakit TB ini merupakan penyakit menular, satu penderita bisa menularkan 10 sampai 15 orang, jadi jangan sungkan-sungkan berobat. Sebab, berobat di Puskesmas tidak dipungut biaya alias geratis,” ujar dia.

Guna memutuskan matarantai penyakit TB ini, petugas kesehatan dibantu kader comunity TB-HIV Aisyiyah SSR Banyuasin harus aktif mencari dan memberikan obat. Terlebih, Banyuasin merupakan tertinggi kedua di Sumsel.

“Salah satu upaya yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan untuk menekan angka penderita TBC, yakni melakukan sosialisasi mengenai sanitasi rumah sehat. Karena untuk memutus rantai penyebaran TBC ini, dirasa cukup mudah. Dengan adanya sinar matarhari masuk ke rumah, dan adanya jendela rumah yang terbuka pada pagi hingga siang hari,” kata dia.

Ditambahkan dia, untuk pengobatan TB termasuk obat diberikan untuk satu tahun gratis. Selain itu, pihaknya melakukan pendampingan terhadap penderita tuberculosis. “Setiap penderita didampingi pengawas minum obat (PMO), agar mereka (penderita) rutin meminum obat,” pungkas dia.

print

Sebelumnya

Pelanggan Listrik di Lahat Nunggak 1 Miliar

3,9 Juta Penumpang Masuk SMB 2

Berikut