Pengguna Jalan Keluhkan Kondisi Underpass Simpang Patal-Pusri Seperti Tak Terurus

| |

Kop
Umnah

****

beritasebelas.id, Palembang – Salah satu hasil pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Palembang yaitu Underpass Simpang Patal-Pusri yang berada di Jalan R. Soekamto Palembang.

Kondisi dinding tembok Underpass Patal-Pusri yang mengalami kerusakan – foto Umnah beritasebelas.id

Namun sudah tujuh tahun sejak Underpass Simpang Patal-Pusri tersebut dibangun, masyarakat menilai bahwa underpass tersebut kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah setempat.

“Sejak dibangun, mungkin baru satu kali di renovasi. Karena yang pertama renovasi itu ukiran-ukiran songket yang di dindingnya sudah rusak,” kata Yuni salah satu warga yang tinggal di wilayah Perumnas Palembang pada Rabu, (2/11/22).

Yuni baru-baru ini menyoroti kondisi fisik dari Underpass Simpang Patal-Pusri yang semakin hari semakin tidak terurus.

“Kalau kondisi fisik underpass yang sekarang makin memburuk, ukiran songketnya yang ada di dinding bawah terowongan itu kembali rusak dan sudah mengelupas,” lanjutnya.

Selain ukiran songket di dinding underpass, Yuni yang juga sebagai pengguna jalan mengatakan bahwa keadaan underpass di malam hari sangat tidak aman.

“Sudah banyak juga kejadian begal di underpass, karena memang minim penerangan. Kalau masalah lampu memang sudah lama sekali kami keluhkan, apalagi saya yang kerja di Jakabaring dan pulang ke Perumnas di malam hari sering merasa khawatir setiap pulang kerja,” keluhnya.

Melihat kondisi underpass yang terkesan tidak lagi diperhatikan, Yuni meminta kepada pemerintah dan dinas terkait agar segera melakukan renovasi dan penambahan lampu jalan di area underpass tersebut.

“Karena jalannya juga tidak mulus, bawa motor dengan kecepatannya 40km/jam saja sudah tidak seimbang. Menurut saya, lampu jalan harus ada disetiap sudut karena itu kan terowongan, kalau gelap sangat membahayakan,” tegasnya.

Selain membahayakan, Yuni menilai kondisi underpass sangat tidak enak untuk dipandang terlebih lagi jika ada wisatawan atau orang dari luar kota yang berkunjung.

“Temboknya sudah jebol dan rusak, ukiran sudah mengelupas, dan ukirannya berdebu serta minim lampu jalan jadi tidak sedap dipandang. Malu aja kalau ada turis atau orang dari luar kota. Slogan MADANI yang selama ini digaungkan pemerintah rasanya belum maksimal,” tutupnya.

print
Sebelumnya

Lindungi Atlet, KONI Sumsel Gandeng BPJS Ketenagakerjaan

Operasi Premanisme, 53 Pria Diamankan

Berikut