****
Oleh : Rama Liya Sari S.Pd
Guru SD Negeri 008 Sagulung Batam
Masih maraknya penularan virus covid-19 di seluruh dunia memberikan dampak kepada seluruh sektoral. Lini-lini perekonomian usaha menengah ke bawah satu-persatu mulai berjatuhan. Banyak korban dan banyak juga kerugian akibat pandemi covid-19 yang kita juga bahkan tidak tahu kapan akan berakhir.
Belum lagi dunia pendidikan yang harus berjalan tidak sesuai dengan koridornya. Para petinggi diruang lingkup pendidikan Indonesia terus putar otak untuk mencari serum yang ampuh guna meminimalisir aktifitas belajar mengajar, agar tidak mati suri terlalu lama.
Belajar jarak jauh menggunakan teknologi smartphone satu-satunya cara yang sedikit bisa membantu dunia pendidikan agar tidak lumpuh total. Berbagai aplikasi media pembelajaran pun sudah tersedia, baik pemerintah maupun swasta. Pemerintah mengeluarkan Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 9/2018 tentang Pemanfaatan Rumah Belajar.
Pihak swasta pun menyuguhkan bimbingan belajar online seperti ruang guru, Zenius, Klassku, Kahoot, dan lainnya. Akses-akses tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan pengetahuan dan wawasan. Sangat diperlukan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Keberhasilan pembangunan negara salah satu tolak ukurnya adalah keberhasilan pendidikan. Melalui pendidikan, akan melahirkan generasi penerus yang cerdas intelektual maupun emosional, terampil, dan mandiri untuk mencapai pembangunan bangsa ini.
Namun muncul polemik masyarakat pada metamorfosa di masa pandemi Covid-19. Hal ini tentu dirasa berat oleh pendidik dan peserta didik. Terutama bagi pendidik, dituntut kreatif dalam penyampaian materi melalui media pembelajaran daring. Ini perlu disesuaikan juga dengan jenjang pendidikan dalam kebutuhannya. Dampaknya akan menimbulkan tekanan fisik maupun psikis (mental).
Pola pikir yang positif dapat membantu menerapkan media pembelajaran daring, sehingga menghasilkan capaian pembelajaran yang tetap berkualitas. Belajar di rumah dengan menggunakan media daring mengharapkan orangtua sebagai role model dalam pendampingan belajar anak, dihadapi perubahan sikap.
Masa pandemi Covid-19 ini bisa dikatakan sebagai sebuah peluang dalam dunia pendidikan, baik pemanfaatan teknologi seiring dengan industri 4.0, maupun orangtua sebagai mentor.
Harapannya, pasca pandemi Covid-19, kita menjadi terbiasa dengan sistem saat ini sebagai budaya pembelajaran dalam pendidikan. Guru bukan satu-satunya tonggak penentu. Ini tantangan berat bagi guru, maupun orangtua. Tak sedikit orangtua pun mengeluhkan media pembelajaran jarak jauh melalui daring (internet) ini. Terlebih bagi orangtua yang work from home (WFH), harus tetap mendampingi anak-anaknya, khususnya anaknya yang masih usia dini.
Ini mengingat belum meratanya diperkenalkan teknologi dalam pemanfaataan media belajar, seperti laptop, gadget, dan lainnya. Anak sekolah dasar (SD) juga menggunakan media-media tersebut yang ditambah
dengan penggunaan aplikasi Zoom. Bukanlah hal yang mudah, karena anak belum bisa
mengoperasikannya secara mandiri. Jenjang sekolah menengah dan pendidikan tinggi, ini
membutuhkan inovasi dari pendidik agar peserta didik tidak jenuh, tanpa menghilangkan poin
capaian pembelajaran.