****
beritasebelas.id, Palembang – Biji kopi Pagaralam sebanyak 19,8 ton dengan nilai Rp 1,54 miliar diekspor ke Malaysia oleh
Badan Karantina Indonesia (Barantin) melalui Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Sumatera Selatan (Karantina Sumsel).
Sebelum dikirim ke negeri Jiran, biji kopi asal kota Besemah tersebut dilakukan pemeriksaan dan penerbitan sertifikat di Pelabuhan Boom Baru Palembang.
Ekspor ini merupakan pengiriman perdana kopi Pagaralam ke Malaysia sekaligus pertama kali ekspor kopi melalui Pelabuhan Boom Baru Palembang setelah beberapa tahun terakhir vacum.
Penanggungjawab Satuan Pelayanan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Komarudin menjelaskan bahwa pemeriksaan yang dilakukan diantaranya pengecekan fisik biji kopi, verifikasi kelengkapan dokumen, serta memastikan biji kopi bebas dari Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) sebelum dilalulintaskan ke negara tujuan.
“Langkah ini menjadi salah satu upaya Karantina Sumsel dalam memastikan komoditas ekspor unggulan dari Sumsel tetap terjaga kualitasnya,” jelas Komaruddin, Kamis (19/9/2024).
Di tempat terpisah, Kepala Karantina Sumsel Kostan Manalu menerangkan bahwa ekspor perdana ini menjadi langkah penting bagi pengenalan biji kopi robusta asal Pagaralam di pasar Malaysia.
“Kami sangat mendukung ekspor biji kopi ini, dan melalui pemeriksaan yang ketat, kami berharap kopi asal Pagaralam dapat diterima dengan baik di Malaysia, serta membuka peluang untuk keberlanjutan ekspor di masa depan,” harap Kostan.
Kata Kostan, ekspor kopi tersebut diharapkan memperkuat posisi Sumatera Selatan sebagai salah satu penghasil kopi unggulan di pasar internasional.
“Karantina Sumsel berkomitmen untuk mendukung ekspor komoditas unggulan dengan memastikan semua produk yang dilalulintaskan sesuai standar kualitas internasional,” kata Kostan.
Berdasarkan data Karantina Sumsel, selain ekspor perdana ini, tahun 2024 Sumsel juga mengirimkan sampel biji kopi sebanyak 0,5 kilogram ke Jerman.
Di tahun 2023, sebanyak 4 kilogram biji kopi telah dikirim ke Inggris, Mesir, dan Arab Saudi, serta 60 kilogram kopi bubuk diekspor ke Malaysia dan Yordania.
Sementara itu, di tahun 2022, Sumsel berhasil mengekspor 11,9 kilogram biji kopi ke Jepang, Polandia, dan Taiwan.
“Ada kecenderungan kopi asal Sumsel diminati oleh pasar internasional. Karantina Sumsel siap memberikan dukungan sepenuhnya pada para petani dan eksportir melalui pendampingan pemenuhan persyaratan agar kualitas kopi terjaga, harapannya kopi Sumsel semakin banyak lagi dikirim ke negara lain,”tutup Kostan.