beritasebelas.com,Palembang – Dompet Dhuafa Sumatera Selatan berhasil memenuhi targetnya menghimpun 200 pekurban. Kurban dalam bentuk sapi dan kambing setara 200 domba ini didistribusikan sampai ke pelosok Sumsel.
Kriteria penerima daging kurban yakni dhuafa, daerah terpencil yang jarang ada kurban, daerah bencana dan rawan akidah. Tim harus berjuang keras untuk dapat menjalankan amanah dari pekurban, dengan kriteria yang telah ditetapkan Dompet Dhuafa Sumsel.
Tak mudah untuk dapat mencapai lokasi pemotongan yang telah disurvey sebelumnya. Sebut saja seperti Dusun Belanti, Desa Pedamaran 2, Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Untuk mencapai titik pemotongan hewan kurban, harus di tempuh dengan perjalanan darat dan air. Butuh 2 jam dari Palembang untuk mencapai Desa Pedamaran 2.
Setelah itu, tim Dompet Dhuafa Sumsel dan hewan kurban harus naik perahu ketek. Butuh waktu 1,5 Jam untuk mencapai Dusun Belanti, Kecamatan Pedamaran Ogan Komering Ilir (OKI).
Desa Cinta Jaya, Dusun Sungai Kemang, Kecamatan Pedamaran, OKI pun juga sama. Tak hanya di OKI saja, Tim membawa hewan kurban juga harus naik perahu ketek untuk mencapai Desa Pulau Kemaro, Kecamatan IT II Palembang.
Desa Pulau Kabal, Kecamatan Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir beda lagi. Meski perjalanan tim tidak seekstrim Dusun Belanti, tapi tim butuh waktu 4 jam mencapai lokasi.
Berada di Pelosok Ogan Ilir, membuat jalan menuju desa ini terbilang sepi, dengan mata pencarian buruh tani. Desa Lubuk Segonang, Kecamatan Kandis, Ogan Ilir pun juga sama, terpencil dan banyak dhuafa.
Pulokerto, Kecamatan Gandus Palembang, Desa Mataram, Musi Rawas, dan beberapa daerah lain yang masuk kategori miskin, terpencil, Dhuafa dan kategori lain juga menjadi titik penyebaran hewan kurban.
“Hewan Kurban di Tebar di Pelosok Sumsel, mulai dari Prabumulih, Ogan Ilir, OKI, Palembang, Banyuasin, Musi Rawas, OKU Timur dan Muara Enim,” ungkap Afrizal, salah satu Penanggungjawab Pendistribusian Hewan Kurban dari Dompet Dhuafa Sumsel, Minggu (2/8/2020).
Hewan kurban ini, telah didistribusikan dan telah di potong panitia kurban. Dompet Dhuafa Sumsel dengan dibantu warga telah membagikan kepada mereka yang benar-benar layak menerimanya. Daging kurban ini dikemas dalam besek, wadah yang ramah lingkungan.
“Alhamdulillah, semua hewan kurban baik di Sumsel ataupun nasional sudah didistribusikan dan telah di potong. Kami ucapkan terima kasih kepada pekurban yang telah mempercayakan hewan kurbannya di Dompet Dhuafa Sumsel,” katanya.
Komarudin, salah satu penerima daging kurban asal Desa Pulau Kabal, Kecamatan Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir, tampak begitu senang menerima daging kurban.
Bagi dia dan warga lain, harus diakui jika daging menjadi hidangan mewah di meja makan. Apalagi, Desa Pulau Kabal didominasi warga dengan mata percarian buruh Tani dan kebun. Dia pun mengaku sangat terharu, karena ada pekurban yang lewat Dompet Dhuafa Sumsel sengaja menyambagi desa ya untuk memberikan hewan kurban.
“Padahal, kita sama sekali tidak kenal dengan pekurban. Sekali lagi kami ucapkan terimakasih,” ujarnya.