beritasebelas.com
****
oleh Eriand
Beritasebelas.com, Palembang – Baru-baru ini, prinsipal kartu kredit MasterCard mengungkapkan ada tujuh praktik penyalahgunaan kartu pembayaran, baik kartu kredit maupun kartu debet. Seperti di kutip dari JPNN, Senin tanggal 23 Mei 2016.
Pencurian Atau Kehilangan Kartu
Jika nasabah kartu kredit kehilangan kartu, mereka harus segera lapor ke bank untuk pencegahan kerugian lebih lanjut.
Pengambilalihan Akun
Praktik ini terjadi ketika pemegang kartu tanpa sadar memberikan data dan informasi pribadi pada penipu dan pelaku penyalahgunaan kartu tersebut. Penipu akan menghubungi bank penerbit kartu melaporkan kehilangan kartu dan mengubah alamat kemudian penipu mendapat kartu baru atas nama korban.
Kartu Tiruan
Kartu ini merupakan hasil duplikasi dari kartu yang lain yang kemudian dipakai untuk transaksi. Di Asia Pasifik saja, 10 persen-15 persen kejahatan dan penipuan akibat penyalahgunaan kartu seperti skimming kartu. Namun, jumlah tersebut kini turun signifikan berkat fitur keamanan tambahan seperti chip EMV.
Kartu Kredit Tak Pernah Sampai
Hal ini terjadi ketika kartu baru atau pengganti dicuri dari surat yang dikirimkan bank penerbit kartu dan nasabah penerima yang sah tak pernah menerimanya.
Informasi Palsu
Pelaku kejahatan menggunakan nama dan informasi orang lain untuk mengajukan permohonan kartu kredit.
Cetakan Berkali-kali
Ini terjadi saat transaksi tunggal tercatat berkali-kali di mesin pencetakan transaksi. Praktisi ini dilakukan secara manual yang dikenal dengan istilah knuckle busters.
Kejahatan Lewat Pemesanan Palsu
Praktik ini merupakan kategori terbesar dalam penyalahgunaan kartu pembayaran di Asia-Pasifik, yakni hampir tiga-perempat dari keseluruhan kasus penyalahgunaan kartu. Penyimpangan ini kerap dialami konsumen yang melakukan bisnis dengan skema piramida atau pencurian data oleh situs web yang tak terpercaya.