beritasebelas.com,Palembang – Pihak SMK Negeri 5 Palembang langsung mendiskuakifikasi bagi siapa pun peserta Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang diketahui berambut pirang dan memiliki tato.
Langkah tersebut diambil sebagai upaya menertibkan siswa agar memiliki karakter yang baik sebagaimana yang diharapkan.
Kepala SMK Negeri 5 Palembang H Zulfikri SPd MM mengatakan bahwa pihak sekolah sengaja menerapkan kebijakan tersebut dimulai dengan tes wawancara yang tak hanya diikuti siswa tapi juga orang tua atau wali.
“Hari ini kita mengadakan wawancara, semua jalur PPDB kita tes wawancara baru kita lakukan tes. Peserta bertato, rambut pirang dan kuping bertindak bagi pria langsung kira coret,” tegas Zulfikri, Selasa (16/6).
Ia menambahkan bahwa total peserta yang ikut mencapai 650 peserta sedangkan tahun ini kuota PPDB SMK Negeri 5 Palembang sebanyak 450 terdiri dari 15 rombongan belajar. Baik itu program keahlian akuntansi, administrasi perkantoran, multimedia, animasi maupun program penyiaran.
Mereka akan menjalani tes wawancara dengan standar protokol kesehatan yang dijadwalkan hari ini hingga 23 Juni 2020. Sedangkan tes kemampuan akademik akan dilakukan pada 24 Juni 2020 dan pengumuman pada 27 Juni 2020.
“Mengapa tes wawancara kita beri waktu yang lama? Karena kota berlakukan protokol kesehatan dan satu ruangan kita beri jarak satu meter untuk menghindari penyebaran Covid-19,” jelasnya.
Protokol kesehatan dimulai dengan siswa mengantri berjarak, cek suhu, wajib masker, wajib cuci tangan dan berada di ruangan minimal satu tahun untuk social distancing.
Sementara itu dikatakan salah satu Jheni peserta dari SMP Negeri II Palembang yang mengikuti wawancara di SMK Negeri 5 mengatakan bahwa menurutnya prosedur protokol yang sangat ketat saat wawancara memang harus dilakukan.
“Baguslah, di cek suhu sampai jaga jarak biar terhindar dari virus. Ngantri nya juga jaga jarak,” pungkasnya.