****
beritasebelas.id, Palembang – Guna mendorong pemetaan peluang tenaga kerja Vokasi sesuai Potensi daerah di Sumsel, Politeknik Negeri Sriwijaya (Polsri) menggelar Focus Group Discussion (FGD).
FGD yang digelar di Hotel Beston Palembang ini diikuti oleh sejumlah Perguruan Tinggi Vokasi di Sumsel, Sejumlah SMK, Disdik Sumsel, KADIN dan para tamu undangan lainnya, Kamis, 11 Januari 2024.
Direktur Polsri Dr. Ing. Ahmad Taqwa, MT diwakili oleh Wakil Direktur Bidang Perencanaan dan Kerjasama Drs. Zakaria, M.Pd mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan dari 2023 lalu dalam rangka memperkuat ekosistem kemitraan pendidikan Vokasi.
Hal ini juga sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022 tentang revitalisasi pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi.
“Oleh karena itu Untuk Meningkatkan akses, mutu dan relevansi kebutuhan tenaga kerja sesuai dengan potensi daerah maka kami mengundang Bapak/Ibu untuk melakukan Focus Group Discussion (FGD) dengan mengangkat tema Strategi dalam mengidentifikasi peluang Tenaga Kerja Vokasi sesuai Potensi Daerah Sumsel,” ujarnya.
Pihaknya berharap melalui kegiatan ini diharapkan membuka peluang dalam terbentuknya model ekosistem yang akan dituangkan dalam policy brief sebagai acuan dalam menentukan klaster inovasi berdasarkan pada potensi dan agenda prioritas pembangunan Provinsi Sumatera Selatan melalui kemitraan sinergis antara Satuan Pendidikan Vokasi dengan Pemerintah Daerah yang diselaraskan dengan kebutuhan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).
“Dan ini memang PR kita bersama, baik Perguruan Tinggi Vokasi, maupun para stakeholder. Disini juga hadir Perindustrian, KADIN, Dinas Pendidikan, BPS, SMK dan lainnya,” urainya.
Sementara itu dikatakan Kasi Kurikulum SMK Disdik Sumsel Lis Parida, ST, M.Pd yang juga merupakan salah satu narasumber pada FGD mengambil baik dengan kegiatan ini. Menurutnya banyak tantangan dan peluang para generasi muda di Sumatera Selatan.
“Saat ini sendiri dalam mendukung para lulusan SMK bisa masuk ke DUDI, Dinas Pendidikan telah melakukan berbagai upaya, salah satunya adalah penyelarasan kurikulum,” jelasnya.
Lis Parida menambahkan penyelarasan kurikulum yang dilakukan adalah dengan membuat program sekolah guru magang, menghadirkan Guru tamu ke sekolah dan sertifikasi siswa dan guru. Dan semua hal tersebut dilakukan agar lulusan siswa-siswi SMK di Sumsel memiliki kompetensi sesuai yang dibutuhkan DUDI.
Ketua Pelaksana Kegiatan sekaligus Ketua Program Kemitraan Ekosistem Ade Silvia Handayani, ST, MT mengatakan kegiatan ini mengundang sejumlah Perguruan Tinggi Vokasi baik negeri maupun swasta di Sumsel.
Mulai dari Politeknik Akamigas Palembang, Politeknik Pariwisata Palembang, Poltektrans SDP Palembang, Politeknik Penerbangan Palembang, Politeknik Darussalam, Politeknik Sekayu, Politeknik YPPB Belitang, STIKES Hesti Wira Sriwijaya, Akademi Sekretari Dan Manajemen Sriwijaya, Akademi Maritim Bina Bahari, Akademi Komunitas Industri Pertambangan Bukit Asam. Kemudian SMKN 2 Palembang, SMKN 3 Palembang, SMKN 5 Palembang dan SMKN 6 Palembang.
“Kegiatan FGD ini dibagi menjadi 4 sesi. Pertama Disdik Sumsel, Disnaker Sumsel dan PTV Sumsel. Kemudian kedua DPMPTSP Sumsel, Bappeda Sumsel dan Perindustrian Sumsel. Ketiga Perindustrian Sumsel Disnaker Palembang dan Kadin Palembang serta keempat Disdik Sumsel, Disnaker Palembang, BPS Palembang dan PTV Sumsel,” pungkasnya.