****
beritasebelas.id, Palembang – Gelombang pandemi yang baru berlalu, membuat sekolah menyesuaikan penerapan kurikulum sebagaimana arahan Kemenristekdikbud.
Di Palembang, terdapat tiga kurikulum yang menjadi pilihan bagi sekolah yakni Kurikulum 2013, Darurat dan Kurikulum 2022 (Merdeka).
“Untuk SMPN 19 Palembang pada tahun pelajaran 2022-2023 memilih dan mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dengan penerapan secara Mandiri Berubah,” ujar Kepala SMPN 19 Palembang, Drs. Maju Simanjuntak, M.Pd, Selasa 30 Agustus 2022
Kurikulum merdeka ini, jelas Maju, baru pertama kami terapkan di kelas VII yang pelaksanaannya seluruh guru diminta mengikuti pelatihan secara mandiri pada form merdeka belajar dan syukur seluruh guru telah menyelesaikan form merdeka belajar.
“Penerapan kurikulum merdeka ini dibarengi dengan projek profil penguat pelajaran pancasila ini dilakukan sebagian dalam pembentukan moral siswa kita,” ungkap dia.
Dijelaskannya pada tahun ini SMP Negeri 19 dalam penerapan kurikulum merdeka ini memilih tiga tema untuk diterapkan sebagai pengalaman mengajar bagi siswa untuk membentuk profil pelajar pancasila.
“Mudah mudahan ini bisa terlaksana dengan baik sesuai dengan kondisi pandemi yang saat ini mulai baik khususnya di Palembang sehingga pembelajaran tatap muka ini dapat terlaksana 100 persen,” harapnya.
Masalahnya, kata Maju sudah lebih dari dua tahun para siswa belajar di masa yang darurat di mana COVID-19 yang melanda dunia termasuk di Indonesia khususnya di Palembang.
Maju menyebutkan untuk profil penguat pancasila tema yang pertama digunakan para guru memberikan pengalaman belajar kepada siswa kratifitas mengelolah sampah sesuai dengan program sekolah sebagai sekolah adiwiyata.
Oleh karena itu, lanjut maju siswa kelas 7 itu kita berikan pengalaman belajar mengelola sampah sekaligus membentuk profil belajar Pancasila.
“Di akhir Agustus ini, kami akan mengajak anak-anak bagaimana mengelola sampah di Sukawinatan,” tuturnya.
Sehingga, menurut Maju setelah melihat cara mengelola sampah tersebut siswa dapat menerapkannya di sekolah bagaimana mengelola sampah di sekolah dan diakhir nanti bisa di bawa di rumah mereka masing-masing sehingga menjadi program pemerintah menjadikan zero bank sampah terwujud dengan baik.
“Lewat belajar ini para siswa dapat kembangkan profil belajar Pancasila, inilah esensi profil penerapan Kurikulum Merdeka yang kira terapkan di SMP Negeri 19 ini,”ucapnya.
Di dalam penerapan Kurikulum Merdeka ini menurut Maju belum ada kendala.
“Mudah-mudahan dengan panduan dan pelatihan penguat Kurikulum Merdeka ini walaupun dilaksanakan secara mandiri guru dengan sadar dapat melaksanakan Kurikulum Merdeka tersebut untuk pemulihan pendidikan di Indonesia khususnya di SMP Negeri 19 Palembang,” harapnya.
Sementara itu, salah satu siswa kelas VII.9 Maeta Zee Diningrat mengatakan, kalau dirinya sangat menyambut baik penerapan Kurikulum Merdeka ini.
“Kurikulum Merdeka ini selain mengasyikkan juga menambah wawasan, selain mengajarkan kita masalah teori kita juga diajarkan praktik,”ujarnya.
Seperti saat ini, ujar Maeta dirinya dan teman-teman diajarkan cara pengelompokan sampah yakni sampah organik dan anorganik.
“Jadi kurikulum merdeka ini selain belajar mengasyikan kita juga bisa menjadi kreatif,” pungkasnya.