beritasebelas.com,Palembang – Subdit III Jatanras Polda Sumsel masih melakukan pendalaman peran tersangka Muslimin dalam kasus perampokan disertai pembunuhan terhadap korban Sidik Purwanto pada 2012 lalu yang jasadnya ditemukan sudah menjadi kerangka di belakang rumah sakit kusta dr Rivai Abdullah Sungai Kundur, Mariana, Kabupaten Banyuasin Jumat (5/9).
Karena hingga saat ini tersangka Muslimin bersikukuh hanya ikut menguburkan jenazah korban dan ia tidak membunuh maupun membunuh korban. Menurut Muslimin saat itu dirumahnya hanya ada dirinya, adiknya Yuliana dan ibunya yang buta tidak bisa melihat.
“Saat masuk ke kamar mandi ada korban didalam mandi. Adiknya minta tolong di kuburkan kalau korban adalah korban kecelakaan. Karena dia adik saya jadi saya bantu menguburkan korban,” katanya kepada wartawan, Senin (7/9).
Diakui Muslimin, korban di bawa malam hari dari rumahnya menuju ke areal persawahan tidak jauh dari rumahnya dimasukkan kedalaman karung dibungkus dengan baju korban warna orange.
“Saya kuburkan korban sendiri, di sawah milik orang tua saya, tanahnya saya gali sekitar satu meter. Setelah mengubur korban adik saya memberi saya uang satu juta. Katanya untuk beli rokok,” katanya.
Kasubdit III Jatanras Polda Sumsel Kompol Suryadi SIK MH didampingi Kanit IV Kompol Zainuri mengatakan jumlah pelaku perampokan disertai pembunuhan terhadap korban Sidik Purwanto berjumlah lima orang dua orang tersangka Suhendra dan Nopri sudah divonis mati saat ini mendekam di Lapas Nusa Kambangan.
Satu pelaku wanita Yuliana alias Lebek bunuh diri dengan cara membakar diri saat berada di Polres Pelalawan, tersangka Amin (masih DPO) dan tersangka Muslimin yang baru ditangkap.
“Kami berencana akan memeriksa tambahan dua tersangka Suhendra dan Nopri terkait dengan tertangkapnya tersangka Muslimin. Berdasarkan pengakuannya tersangka Muslimin hanya mengubur korban tapi kami masih akan mendalaminya lagi,” kata Suryadi.
Komplotan perampokan disertai pembunuhan ini, kata Suryadi sudah dua kali melakukan aksi perampokan ditahun yang sama dengan korban yang berbeda.
“Yang pertama komplotan ini merampok sopir truk korbannya Somali meninggal dunia di OKI dan yang kedua korbannya Sidik Purwanto meninggal dunia setelah disekap dan di masukan kedalam bak mandi dan mobil korban diambil,”ujarnya.
“Jasad korban dikubur diareal persawahan di kawasan Mariana dan sudah digali oleh anggota ditemukan tinggal kerangka saja sudah diidentifikasi benar itu kerangka korban Sidik Purwanto,” katanya.
Dikatakan Suryadi, modus komplotan ini merampok korbannya berpura-pura menyewa mobil korban untuk membawa barang pindah rumah.
“Korban sopir truk di OKI dibuang korban di Sungai dan ditemukan meninggal dunia. Sedangkan korban Sidik Purwanto di bunuh dirumah pelaku lalu dikubur oleh tersangka Muslimin setelah di delapan tahun dikubur jasadnya ditemukan tinggal kerangka setelah tersangka Muslimin tertangkap dan menunjukkan tempat korban di kubur delapan tahun lalu,” katanya.
Lebih lanjut dikatakan Suryadi pihaknya masih mendalami peran tersangka Muslimin termasuk apakah ia ikut melakukan aksi perampokan terhadap sopir truk di OKI.
“Keterangan tersangka Muslimin akan kami sinskronkan dengan dua tersangka Suhendra dan Nopri karena kami berkeyakinan tersangka Muslimin ikut terlibat langsung dan aksi perampokan disertai pembunuhan Sidik Purwanto karena ia menerima uang dari tersangka Yuliana,”katanya.