****
beritasebelas.id, Palembang – Program kurikulum merdeka belajar di sekolah tahun ini mulai diterapkan oleh sejumlah sekolah di Palembang. Saat ini bahkan pihak sekolah tak menemui kendala pada pelaksanaan kurikulum baru tersebut.
Kepala SMP N 39 Palembang Sukmaesi mengatakan, penerapan kurikulum merdeka di SMPN 39 sejauh ini tidak ada kendala.
Dikatakannya, beragam manfaat yang ia rasakan dalam menerapkan Kurikulum Merdeka di sekolahnya. Terutama dalam hal intensitas guru dalam berdiskusi mengenai perangkat ajar.
“Dulu kami tidak intens berdiskusi, tapi setelah penerapan implementasi kurikulum merdeka kami semakin intens untuk melakukan pelatihan di sekolah (in-house training), kadang berdiskusi di luar in-house training, menentukan langkah-langkah apa saja yang harus kami persiapkan untuk diterapkan nanti di dalam kelas,” terang Sukmaesi, Selasa 25 Oktober 2022.
Menurutnya, dampak penerapan kurikulum merdeka terlihat pula bagi peserta didik. Sukmaesi mengatakan, proses pembelajaran di kelas menjadi lebih menarik.
“Ada ruang yang tersedia untuk bereksplorasi dengan cara yang disukai siswa. Guru menyiapkan proyek, siswa yang melakukan diskusi,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Kota Palembang Lukmannul Hakim mengatakan sejauh ini penerapan kurikulum merdeka masih dipetakan melalui guru penggerak, pemetaan kurikulum merdeka ini mulai dari tingkat SD dan SMP dalam proses pembelajaran kurikulum merdeka tidak ada kendala.
Menurut Lukman, untuk meningkatkan kualitas siswa kita juga harus meningkatkan kualitas tenaga pendidiknya. Tenaga pendidik atau guru menjadi tombak utama dari kegiatan belajar mengajar.
“Program guru penggerak menjadi solusi untuk meningkatkan kemampuan para guru demi memenuhi konsep kurikulum Merdeka Belajar,” tegasnya.
Lebih lanjut dikatakan Lukman, konsep merdeka belajar berkaitan dengan Profil Pelajar Pancasila, dimana ada enam aspek yang perlu diperhatikan.
“Enam aspek dari Profil Pelajar Pancasila harus dimiliki oleh siswa dan guru guna mencapai tujuan Merdeka Belajar. Hal tersebut juga menjadi alasan keberadaan program Guru Penggerak karena pembentukannya bertujuan untuk memenuhi enam aspek tersebut,”ujar Lukman.
Dikatakannya, peran guru penggerak tak hanya sebatas sukses dalam mengurus kelas yang diampunya. Selain menjadi guru yang baik, Guru Penggerak juga harus memiliki kemauan untuk memimpin, berinovasi, melakukan perubahan.
Oleh karena itu kata Lukman Guru dan Sekolah Penggerak memiliki peran penting dalam implementasi kurikulum merdeka.
“Guru dan sekolah penggerak menjadi kunci sukses keberhasilan implementasi Kurikulum Merdeka,” pungkasnya.