beritasebelas.com
****
oleh Eriand
Dalam keterangannya, Kamaruddin Amin mengatakan bahwa University of Canberra merupakan salah satu perguruan tinggi di Australia, dan Australia adalah salah satu negara yang kita target untuk menjadi (tujuan) mengirim dosen-dosen kita ke luar negeri. Seperti sering kami sampaikan di sejumlah kesempatan bahwa program 5000 doktor akan meng-cover 25 persen ke luar negeri di antaranya ke negara di Eropa, Mesir, Arab Saudi, Maroko, Turki, Jepang dan lainnya, dan 75 persen lainnya di universitas dalam negeri. Dan hari ini adalah MoU dengan University of Canberra di negara Australia.
Menurut Kamaruddin, yang menarik dari MoU ini adalah mereka akan membantu kita mempersiapkan caloh Ph. D atau Doktor. Misalnya, kita mengirim kandiat doktor yang IELTS baru enam, universitas ini menerima, meski standarnya 6.5.
“Mereka (University of Canberra) akan membantu mempersiapkan dan menggembleng lagi bahasa Inggeris nya (calon doktor) tersebut, dan itu sepenuhnya dibiayai oleh pihak universitas. Itu poin atau nilai tambah dari MoU ini,” terang Kamaruddin.
Menurutnya, terdapat beragam program studi yang ditawarkan melalui program 5000 doktor ini, dan tidak semata tentang studi agama, tapi juga studi non agama misalnya arsitektur, kedokteran, teknologi informasi dan komunikasi yang bisa dipilih. Diharapkan mereka bisa menyelesaikan studinya sesai target tang ditentukan, 3-4 tahun.
“Tahun ini kami menyiapkan 250 orang untuk studi di perguruan tinggi luar negeri, dan 750 di perguruan tinggi dalam negeri,” terang Kamaruddin.
Penerima program 5000 Doktor ini adalah mereka yang telah lulus melalui sejumlah tahapan yang dilakukan oleh tim seleksi yang dibentuk Kemenag.