
****
beritasebelas.id,Palembang – Inovasi dengan mengembangkan metode pembelajaran baru di dunia pendidikan sangat penting dilakukan sekolah guna meningkatkan keilmuan. Salah satu inovasi pendidikan kini diterapkan adalah metode Project Based Learning atau model pembelajaran berbasis proyek berpusat peserta didik.

“Pendidikan ini mulai diterapkan yang berkolaborasi bersama Cambridge University,” ujar Founder My School Palembang, Johannes Agus Taruna dalam kegiatan Cambridge University Press and Assessment di Multi Function Room Graha Edukasi, Sabtu (26/3/2022).
Meski Project Based Learning belum terlalu familier di Palembang, sistem ini hadir untuk menepis metode belajar hanya sekadar teori. Sebab siswa dituntut berkemampuan unggul dengan interaksi atraktif.
“Penerapan metode ini membuat anak-anak tidak bosan di sekolah dan justru merindukan sekolah. Karena sekolah menjadi tempat paling menyenangkan,” katanya.
Selain itu penerapan Project Based Learning diharapkan dapat menggali potensi vokasi dalam mempersiapkan sumber daya manusia dengan keterampilan dan keahlian masing-masing.
“Fokus vokasi meningkatkan knowledge, skill dan attitude,” timpalnya.
Meski bukan sekolah pertama di Palembang yang berkolaborasi dengan Cambridge University, metode Project Based Learning merupakan model kurikulum baru yang akan dioptimalkan pada tahun 2023.
“Sistem belajar ini mengedepankan 5 Learning Scale atau 5 tahapan pembelajaran. Yakni Exploring building learning communication and reflective,” jelasnya.
Kolaborasi bersama Cambridge University sama dengan mempersiapkan siswa untuk bersaing global. Sehingga keseharian belajar di sekolah mendorong keaktifan berbahasa asing.
“Kita daily conversation bahasa Inggris. Harapannya kan ilmu itu berkembang. Metode begini secara tidak langsung terintegrasi terhadap bidang ilmu menyeluruh,” tambahnya.
Yusuf Seto Representative Cambridge University Press & Assessment, mengatakan perusahaan penerbit milik Universitas Cambridge membantu siswa menemukan potensi dengan memfokuskan pada keahlian guru.
“Sehingga siswa lebih mudah menerima transfer ilmu karena guru merupakan ujung tombak edukasi pendidikan,” jelasnya.
Tujuan utama kolaborasi juga sebagai esensi meningkatkan kemampuan guru dan siswa dengan mendukung pelatihan guru, agar memahami penggunaan materi pembelajaran serta pentingnya sosialisasi pergantian sistem belajar dari Nasional dan Internasional.
“Termasuk tentang teknologinya dan active learning dari model baru cara belajar,” timpalnya.
Yusuf yakin akan makin banyak sekolah di Palembang berpotensi menerapkan Project Based Learning, karena saat ini dunia pendidikan sudah mulai melakukan transisi iklim edukasi.
“Akan ada perubahan jika semua terlibat. Mulai dari orangtua dan segala sektor terutama dari institusi,”pungkasnya.