Proyek Normalisasi Danau Seketi Ada, Ini Penjelasan Kadesnya

| | ,

Kop
Bagus

****

beritasebelas.id, Baturaja – Dugaan proyek fiktif normalisasi Danau Seketi di wilayah Lubuk Batang Lama Kecamatan Lubuk Batang Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) dibantah oleh kepala Desa Lubuk Batang Lama, Jusimani. Ia menyebutkan jika proyek tersebut hanya digeser dari titik awal lelang proyek.

Jusimani Kepala Desa Lubuk Batang Lama, yang dikonfirmasi menyatakan langsung hal tersebut kepada media ini. mengungkapkan jika normalisasi Danau Seketi tidak fiktif, namun digeser ke Danau Kiambang dan Danau Bingkai yang masih satu aliran. Hal itu dilakukan dengan pertimbangan asas manfaatnya. Dan itu sudah melalui musyawarah bersama warga.

“Pemindahan proyek normalisasi Danau Seketi ini dikarenakan asas pemanfaatan. Jika dibangun di Danau Seketi, warga mengaku kesulitan untuk mengambil air, karena harus menggunakan kendaraan alias ngunjal. Namun jika proyek tersebut dilakukan di Danau Kiambang, warga bisa ambil air dengan menggunakan pompa saja,” jelas Jusimani.

Melalui musyawarah dengan warga akhirnya diputuskan proyek tersebut dipindahkan kedua danau lain yang berdekatan dengan rencana titik nol proyek normalisasi Danau Seketi.

Sebelumnya lanjut dia sudah disepakati melalui musyawarah tertanggal 1 Maret 2019, dengan maksud untuk diusulkan normalisasi danau penampungan air di Danau Seketi, Kiambang dan Bingkai.

“Memang ini sudah menjadi usulan warga karena untuk pengairan jagung, karena jarak danau seketi agak jauh dengan kebun warga maka dipindahkan,” jelasnya lagi.

Kemudian, jarak dari Danau Kiamabang ke Danau Seketi yang batal di normalisasi hanya 700 meter jika ditarik lurus dengan alat pengukur. Namun, jika mengikuti jalur jalan memang jaraknya 3 km, malah bisa lebih.

“Kalau mau di ukur jarak jika ditarik lurus cukup dekat makanya dipindahkan lokasi Proyeknya. Tapi kalau di tarik melalui jalan yang sudah ada memang cukup jauh karena sedikit memutar. Sekalian sebagai resapan lahan petani jagung, dimana selama ini jika hujan banjir lahan petani tergenang 7 hari, dengan adanya waduk bisa meresap lebih cepat,” pungkasnya.

print
Sebelumnya

Tak Hanya Soal Agama, MUI Bakal Konsen Tentang Pemberantasan Narkoba

Pandemi Mulai Melandai, Disdik Tambah PTM Terbatas Jadi Tiga Jam

Berikut