beritasebelas.id,Palembang – Pengurus Asosiasi Kota (Askot) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Palembang terus berkomitmen melakukan pembibitan dan pembinaan pemain sepakbola di Bumi Sriwijaya. Komitmen tersebut tak hanya dalam pembinaan pemain sepak bola tapi juga dalam rangka menciptakan para pelatih lokal.
Seperti yang dilakukan Askot PSSI Palembang bersama Asprov PSSI Sumsel dengan menggelar Coaching Course Lisensi D PSSI pada 23-29 Januari 2021 yang dipusatkan di Hotel Majestic Palembang dan Stadion Kamboja Palembang.
Sekretaris Umum Askot PSSI Palembang, Irwansyah Masri menerangkan kursus kepelatihan tersebut diikuti sebanyak 25 orang pelatih lokal asal Sumsel dan sekitarnya. Setelah mendapatkan lisensi resmi dari PSSI ini, para pelatih-pelatih ini minimal dapat melatih Sekolah Sepak Bola (SSB).
“Kursus lisensi D ini kita gelar bertujuan untuk meningkatkan mutu dan Sumber Daya Manusia (SDM) para pelatih lokal,” ujarnya.
Dengan terciptanya SDM pelatih sepak bola yang handal, Irwansyah berharap dapat memberikan efek dengan lahirnya pula potensi-potensi pesepakbola berkualitas asal kota pempek. Antusias para peserta untuk mengambil lisensi pun terbilang cukup tinggi.
Terbukti, dari total 25 peserta tidak hanya sebatas Palembang saja. Banyak pula beberapa pelatih berasal dari kabupaten/kota di Sumsel empat peserta asal Jambi dan satu orang asal Tanggerang.
“Untuk instruktur kita langsung hadirkan coach Liestiadi yang berlisensi A FIFA. Instruktur kita ini kemampuannya luar biasa, kita harapkan dalam menularkan ilmunya ke pelatih kita,” harap pria yang akrab disapa datuk Irwansyah ini.
Anggota Komite Teknik dan Pengembangan ASKOT PSSI Palembang, Reza Pratama menambahkan kursus kepelatihan ini merupakan pelatihan paling dasar di jenjang pelatihan lisensi nasional. Kursus ini diperuntukkan untuk calon pelatih yang akan memegang tim gras root atau tim SSB.
Menurutnya, lisensi kepelatihan D ini sangat dibutuhkan sekali. Setelah memiliki sertifikat dasar, selanjutnya seorang pelatih akan melanjutkan ke jenjang selanjutnya.
“Jadi sekarang kalau melatih SSB tidak bisa sembarangan harus berlisensi D, karena sertifikat ini paling dasar diibaratkan sebagai SIM untuk kita membawa kendaraan,” pungkasnya.