Puluhan Pelajar Bersaing Raih Tiket Nasional LPCTA di Bali

| |

Arto

beritasebelas.com,Palembang – Puluhan pelajar dari 22 tim utusan kabupaten/kota di Sumsel beradu kreativitas inovasi untuk meraih tiket nasional pada Lomba Parade Cinta Tanah Air (LPCTA) nasional di Bali September 2019 mendatang.

Dari 22 tim pelajar tersebut memaparkan dan meyakinkan dewan juri pada Lomba Parade Cinta Tanah Air tingkat provinsi Sumsel di Aula Handayani Dinas Pendidikan Sumsel, Rabu 24 Juli 2019.

Lomba yang digelar selama dua hari ini dibuka langsung oleh Kakanwil Kementerian Pertahanan Sumsel Kalonel Inf Jefri Buang.

“Ini merupakan kegiatan kegiatan tahunan yang bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Sumsel. Dan hari ini diikuti 22 tim pelajar sedangkan besok itu 27 tim dari tingkat Perguruan Tinggi,”ujar Jefri Buang.

Dikatakan dia, kegiatan ini digelar sejak 2012 lalu dan untuk mempersiapkan kreativitas dan inovasi generasi muda di era disrubtion 4.0 menuju prestasi tingkat nasional di Bali nantinya.

“Dan tahun ini temanya tentang inovasi. Dan tadi luar biasa penampilan dan paparan dari peserta. Ada tentang kuliner inovasi kripik dan kuliner nusantara lain. Ada juga tentang menghemat listrik, teknik dan lainnya,”jelasnya.

Jefri menegaskan bahwa para pemenang tidak kemudian dibiarkan saja tapi dilakukan pembinaan dan pendampingan karena masih tersisa satu bulan menuju bulan September 2019 di Bali nanti pada Lomba Parade Cinta Tanah Air tingkat nasional.

“Dari semua tim, mereka kita ambil satu tim pemenang juara satu untuk mewakili Sumsel di Bali nanti. Dan setelah mengetahui oemenang akan kita berikan pembinaan dan persiapan agar target empat besar tercapai,”jelasnya.

Sementara itu salah satu peserta Maria Gabyelent Gea mengaku telah mempersiapkan kompetisi ini dengan matang bersama timnya.

“Hari ini saya mempresentasikan inovasi tentang mengatasi diare dengan beras. Dan kami harap ini menjadi inovasi dan pengetahuan bagi masyarakat,”ujar , siswa asal SMA NEGERI 3 Unggulan Kabupaten OKI ini.

Lanjut Maria, bahwa proses inovasi tersebut dimulai dengan beras kemudian dan kunyit di oseng sampai gosong. Setelah gosong kemudian ditumbuk dan diseduh dengan air hangat. Inovasi dini diharapkan menjadi obat tradisional dalam mengatasi diare.

“Semoga menang dan bisa mewakili Sumsel di Bali. Dan bisa mengharumkan nama Sumsel, juga OKI dan nama sekolah,”harapnya.

 

print
Sebelumnya

3 Terdakwa Kasus Pembunuhan Anggota Brimob Divonis Bebas

Wijay Sumbang Satu Gol Buat MU

Berikut