
****
beritasebelas.id, Palembang – Pusing dan mual itulah yang dirasakan saat menginjakan kaki di cafe Kopi 16 Pro yang berada di tepi Pasar 16 Ilir Palembang.
Betapa tidak, cafe yang mengusung konsep bangunan terapung ini akan bergoyang-goyang saat kapal-kapal melintas di Sungai Musi.

Kendati demikian, Kopi 16 Pro menjadi tempat tongkrongan favorite bagi kalangan anak muda. Pasalnya, cafe terapung ini menghadap langsung ke Jembatan Ampera.
Kalangan remaja tak hanya menikmati secangkir kopi, tetapi juga merasakan sensasi seperti naik di atas kapal.
Feny Maulia Agustin salah satu pengunjung mengungkapkan, meski rada puyeng dan mual saat berada di cafe tersebut. Namun, ia menemukan sensasi baru.
“Pertama datang kepala terasa puyeng dan mual, karena ini kan lokasinya terapung ya, kalau ada kapal-kapal yang lewat jadi goyang-goyang, tetapi seru sih, inilah yang membedakan dari cafe lainnya, ” ungkap Feny saat ditemui di Kopi 16 Pro Palembang, Senin (17/9/2024).
Kata Feny, pusing tersebut perlahan hilang saat duduk lama di Kopi 16 Pro.
“Pusing nya lama-lama hilang lihat kapal-kapal lewat dan keindahan Jembatan Ampera, lama-lama jadi nyaman sendiri, ini aja gak kerasa tau-tau udah sore,”kata Feny.
Kopi 16 Pro merupakan cafe pertama dengan konsep terapung, tak heran belum genap satu tahun hadir, cafe tersebut selalu ramai dikunjungi masyarakat, mulai dari kalangan remaja, orang dewasa, orang tua bahkan anak-anak.
“Maka pempek di Sungai Musi sudah sering, tetapi kalau nongki di pinggir sungai baru kali ini, datang ke sini karena penasaran, pengen dari awal buka, tetapi baru kesampaian, ternyata asik, seru, apalagi kalau malam, lihat lampu Jembatan Ampera, ” tutur Feny.
Rey owner Kopi 16 Pro menerangkan bahwa pembangunan kopi terapung berdasarkan riset dari rumah apung di pinggir Sungai Musi.
“Selama ini kan di Sungai Musi ini hanya tempat makan ya, nah kami ingin menciptakan tempat ngopi dengan konsep terapung, ” terang Rey.
Rey dan teman-temannya yang lain pun meminta izin ke pemerintah kota untuk membuat bangunan di atas Sungai Musi.
“Kami minta izin ke Pemkot Palembang, alhamdulillah respon mereka setuju. Kami mulai cari tukang dari Jalur Banyuasin, karena rata-rata kan di sana bangunannya apung semua, ” kata Rey.
Bangunan apung tersebut sebelumnya dilakukan pemantapan struktur di bawah air, hal ini agar bangunan tak bergeser meski arus sungai cukup deras.
Pemantapan struktur mulai dari memastikan kondisi papan dan drum kuat di dalam air.
“Perakitan struktur bangunan papan, besi dan atap dibuat di daerah 3-4 Ulu, kemudian dibawa ke lokasi menggunakan ketek, ” jelas Rey.
Banyaknya antusias dari masyarakat membuat owner membuka kopi shop nya selama 24 jam.
“Paling ramai pengunjung itu pada malam hari ya, karena selain tidak panas, pengunjung dapat menikmati keindahan Jembatan Ampera, ” beber Rey.
Hal menarik lain yang ditawarkan di Kopi 16 Pro yakni kehadiran fotografer gratis bagi konsumen yang ingin mengabadikan momen minum kopi dengan latar Jembatan Ampera.
“Selain kopi, kami juga menyediakan camilan, harga mulai dari Rp 18 ribu hingga 40 ribu, ” tutup Rey.
Bagaimana tertarik untuk mengunjungi Kopi 16 Pro? kami saranin datang nya sore hari ya guys, karena selain tidak panas, Jembatan Ampera sangat cantik pada jam-jam tersebut.