****
beritasebelas.id, Palembang – Ratusan lapak pedagang kaki lima pasar 16 Ilir ditertibkan Satpol PP, pasalnya gedung pasar akan dilakukan revitalisasi oleh Pemerintah Kota Palembang dalam waktu dekat.
“Penertiban mulai dari subuh sekitar pukul 04.00 WIB, membantu PD pasar mensterilisasi di daerah seputaran pasar 16 ilir,” ujar Kasi Operasional Satpol PP Palembang Heri, Selasa (20/6).
Heri mengatakan pembongkaran lapak pedagang tersebut dilakukan secara persuasif.
“Respon dari pedagang awalnya berjalan dengan tertib tapi setelah semuanya steril ada beberapa pedagang melakukan unjuk rasa untuk meminta realokasi dan memang meminta tempat berdagang,” katanya.
Ia menjelaskan jika saat ini para pedagang kaki lima tersebut berstatus quo.
“Para pedagang tersebut akan melakukan mediasi dengan Pemkot Palembang dan sekarang para pedagang itu statusnya quo, jadi pedagang diimbau untuk tidak berdagang dahulu sembari adanya kesepakatan dari PD Pasar dan Pemkot,” jelasnya.
Ia menyampaikan selama mediasi berjalan Satpol PP aka terus melakukan pemantauan di area gedung pasar 16 Ilir.
“Para pedagang tersebut akan direalokasi ke pasar-pasar terdekat seperti pasar soak bato dan pasar gubah, mereka juga tidak akan dikenakan biaya sewa,” ucapnya.
Kendati demikian, para pedagang bersikeras tidak ingin direalokasikan ke tempat lain.
“Walaupun sudah akan direalokasi akan tetapi para pedagang ini tidak mau alias menolak, mereka masih tetap ingin berdagang disini,” imbuhnya.
Sementara itu, Koordinator Pedagang Kaki Lima Erlina mengungkapkan memang sudah ada informasi terkait revitalisasi gedung pasar 16 Ilir akan tetapi para pedagang belum diberikan solusi.
“Saat pendataan pertama kami dijanjikan akan tata, dibersihkan, dan sterilkan tetapi nyatanya tidak ada selama 20 tahun berdagang tiba-tiba kami digusur dan bahkan akan dipagar tanpa ada pemberitahuan,” ungkapnya.
Ia menegaskan tidak ingin direalokasikan ke pasar lain karena takut kejadian ini akan sama seperti di pasar Cinde.
“Intinya kami tidak mau direlokasi ke pasar-pasar kecil karena bercermin dari kasus pasar cinde yang mana para pedagang menjadi korban karena tidak adanya tumpangan,” tegasnya.
Erlina berharap secepatnya dapat dipertemukan dengan Wakil Walikota Palembang Fitrianti Agustinda guna meminta bantuan.
“Kami memohon kepada Pemkot Palembang untuk memberikan kami tempat dan alokasikan kami ke tepat yang benar-benar pas, kami ingin bertemu dengan Wakil Wali Kota Palembang untuk meminta bantuan,” kata Erlina.*