****
Advertorial
beritasebelas.id, Muara Enim – Anggota DPRD Provinsi Sumatera Selatan yang berasal dari daerah pemilihan Sumsel VI meliputi Kabupaten Muaraenim, Kota Prabumulih dan Kabupaten Pali, Senin (10/02/2025) melaksanakan reses masa sidang II tahun 2025 di desa Beringin dan Desa Sukamerindu, Kecamatan Lubai, Kabupaten Muaraenim untuk menampung aspirasi masyarakat di sejumlah desa dan kecamatan di daerah tersebut.
Pada reses masa sidang II anggota DPRD Provinsi Sumatera Selatan daerah pemilihan VI Kabupaten Muaraenim, Kota Prabumulih dan Kabupaten Pali berlangsung dari tanggal 10 sampai 17 Februari 2025.
Kedatangan anggota DPRD Provinsi Sumsel Dapil VI Kabupaten Muara Enim, Kabupaten Pali dan Kota Prabumulih diKordinatori oleh Muhammad Muaz Ar Rifqy bersama anggota DPRD Sumsel, Dr Ir H Syamsul Bahri MM, H Ahmad Palo SE, Muhamad Candra SH dan Dwi Septaria SE disambut antusias warga baik dari RT dan RW, Lurah serta Camat.
Rombongan anggota DPRD Sumsel Dapil VI tersebut mengunjungi beberapa titik lokasi antara lain Desa Beringin, Desa Suka Merindu, Desa Kuripan, Kantor Camat Belimbing, Desa Muara Harapan, Desa Harapan Jaya, dan Desa Ujan Mas Lama.
Di Kecamatan Lubai baik di Desa Beringin maupun Desa Suka Merindu, masalah yang paling banyak disampaikan oleh warga adalah kelangkaan gas Elpiji 3 kilogram atau gas melon, permintaan pemasangan jaringan gas (jargas) rumah tangga, serta kebutuhan infrastruktur jalan dan lapangan kerja.
Kepala Desa Beringin, Beri Prabu Putra mengungkapkan keluhan mengenai harga gas melon yang terus melambung. “Saat ini, harga gas melon di kisaran Rp25 ribu hingga Rp30 ribu per tabung, jauh lebih mahal dibandingkan dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang seharusnya Rp 21 ribu,” ujarnya.
Kepala desa meminta agar pemerintah segera mencari solusi terkait masalah kelangkaan gas melon yang dirasakan oleh masyarakat. Selain itu, warga Desa Beringin juga mengajukan permintaan agar mereka bisa menikmati akses gas alam. Meskipun gas alam berasal dari daerah mereka, mereka merasa tertinggal karena wilayah lain, seperti Prabumulih, sudah dapat menikmati pasokan gas alam tersebut.
“Kami ingin merasakan manfaat gas alam, seperti yang sudah dirasakan oleh masyarakat di Kota Prabumulih,” kata salah satu warga dengan penuh harapan.
Selain masalah kelangkaan gas melon, beberapa aspirasi lainnya juga muncul. Sekretaris Camat Lubai, Monial Antoni meminta agar dibuatkan siring dari SP 3 Beringin menuju Tanjung Kemala.
Pemangku Adat mengusulkan pembangunan Gedung Adat, sementara warga juga mengajukan permintaan pembangunan siring di bahu jalan. Di Desa Beringin, Kadus Dusun 8, Edwin Utami, meminta pemasangan tiang listrik di Talang Yasin dan Talang Udin, serta pembangunan sumur bor untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga.
Guru SMKN 1 Lubai juga menyampaikan harapan untuk penambahan ruang kelas serta perbaikan atap sekolah yang bocor. Sementara itu, Kepala Desa Lebak Siamang meminta dibangunnya jembatan di Lebak Siamang dan normalisasi sungai Lebak Siamang agar akses transportasi menjadi lebih lancar.
Menanggapi keluhan mengenai kelangkaan gas melon, anggota DPRD Sumsel, H Ahmad Palo SE, menjelaskan bahwa stok gas melon untuk tiga bulan ke depan dipastikan aman, masalah ini muncul karena perubahan tata kelola yang dilakukan oleh pemerintah pusat.
“Namun, masalah ini sudah ditindaklanjuti oleh Presiden, sehingga kelangkaan gas melon ini diharapkan bisa segera teratasi,” ujarnya.
Terkait usulan pemasangan jaringan gas rumah tangga, Palo menjelaskan bahwa hal ini harus diajukan oleh pemerintah setempat.
“Kami berharap bupati terpilih nanti dapat memperjuangkan aspirasi ini, dan kami sebagai anggota DPRD akan ikut mendukungnya,” tambahnya.
Anggota DPRD Dapil VI lainnya, Muhamad Candra, menambahkan bahwa pembangunan siring akan menjadi prioritas dalam anggaran 2026. Mengenai aspirasi pembangunan Gedung Adat, Candra mengatakan bahwa hal itu bisa dibantu asal ada lahan yang tersedia dalam bentuk hibah.
Sementara itu, Koordinator Dapil VI, Mohammad Muaz Ar Rifqy, memberikan saran agar Karang Taruna dihidupkan kembali sebagai wadah untuk meningkatkan potensi pemuda di daerah tersebut.
“Karang Taruna bisa menjadi tempat untuk mengembangkan potensi pemuda agar bisa bekerja di perusahaan atau membuka usaha mandiri. Ini penting agar mereka dapat meningkatkan taraf hidup mereka sendiri,” ujar Muaz.
Dalam kesempatan tersebut, Muaz juga memastikan bahwa semua aspirasi yang masuk telah dicatat dan akan segera disampaikan kepada pihak yang berwenang untuk ditindaklanjuti.
“Kami akan terus memperjuangkan aspirasi masyarakat, baik di tingkat provinsi maupun pusat. Semua usulan yang disampaikan pada reses ini akan kami sampaikan kepada pihak terkait agar segera ada langkah konkret dalam mengatasi masalah yang ada,” ujarnya.
Selain di Desa Beringin anggota DPRD Sumsel Dapil VI juga melakukan pertemuan dan dialog dengan masyarakat di Desa Sukamerindu yang juga meminta adanya jaringan gas alam di desa mereka. Selain itu juga meminta perbaikan jalan, penggilingan kopi dan lainnya.
Reses ini menjadi momen penting bagi warga Kecamatan Lubai untuk menyampaikan berbagai keluhan dan harapan mereka.
Dari masalah kelangkaan gas melon, akses gas alam, hingga kebutuhan infrastruktur dan lapangan kerja, semua aspirasi ini menunjukkan betapa pentingnya perhatian pemerintah terhadap daerah-daerah yang selama ini terkendala dalam hal akses dan pembangunan.
Diharapkan dengan adanya komunikasi yang lebih intensif antara pemerintah dan masyarakat, solusi yang tepat dapat segera ditemukan, sehingga kesejahteraan masyarakat dapat meningkat. Dengan dukungan penuh dari DPRD Sumsel, masyarakat Kecamatan Lubai berharap berbagai masalah yang mereka hadapi dapat segera terselesaikan.
Mulai dari harga gas yang stabil, akses gas alam yang merata, hingga pembangunan infrastruktur yang mendukung kemajuan daerah. Semoga aspirasi ini tidak hanya menjadi harapan, tetapi juga bisa terwujud melalui kerjasama antara pemerintah dan masyarakat. (ADV).