
****
beritasebelas.id, Palembang – Sebanyak enam anggota DPRD Sumsel daerah pemilihan 2 melakukan kegiatan reses tahap 2 tahun 2022, mengadakan dialog dengan para pengusaha UMKM yang ada di Kota Palembang.

Diketuai oleh H Budiarto Marsul dari Gerindra, rombongan anggota Dapil 2 yang terdiri dari Tamtama Tanjung Partai Demokrat, H Zulflkri Kadir, PDI Perjuangan, Muhammad Yansuri dari Partai Golkar, Anwar Al Syadat dari PKS, H Nopianto dari Partai Nasdem dan H Antoni Yuzar dari PKB.
Pada reses tahap 2 ini rombongan anggota Dapil 2 mengadakan kunjungan dan dialog di 16 titik pertemuan dan berlangsung dari tanggal 11 Juli hingga 18 Juli 2022. Salah satu titik pertemuan reses anggota Dapil 2 yakni mengadakan dialog dengan para pengusaha UMKM di Kota Palembang saat kondisi usaha masyarakat setelah menurunnya masa Pandemi Covid-19.

Adapun para pengusaha UMKM yang tergabung dalam Paguyuban Pempek (ASPPEK) Palembang, Paguyuban Keluarga Palembang (PKP), Paguyuban Bakso Solo Berseri (PBSB) di Kota Palembang menyambut baik dialog dengan anggota DPRD Sumsel Dapil 2 ini.
Para pengusaha UMKM mengadukan permasalahan yang mereka alami di saat pandemi Covid 1, serta dengan tidak menentunya harga komoditi pertanian seperti harga cabe yang melambung tinggi, serta harga daging yang juga tinggi menyebabkan omset penjualan merekan menurun.

Disamping itu saat dialog mengemuka juga permasalahan pajak yang tebang pilih terhadap pengusaha UMKM, dan banyak persyaratan yang harus dipenuhi untuk mengurus perizinan UMKM di Kota Palembnag.
Menanggapi permasalahan yang disampaikan oleh pengusaha UMKM tersebut, anggota Dapil 2 Muhammad Yansuri mengatakan akan mengawal kebutuhan para pengusaha UMKM, seperti untuk daging kita bisa mengawal mereka untuk membeli di Bulog, karena harganya sangat bersaing.

Sedangkan mengenai pengurusan izin bagi pengusaha UMKM Yansuri mengatakan akan di pelajari terlebih dahulu dimana permasalahannya, kalau pengurusannya menggunakan biaya tinggi akan diupaya dengan pihak pemerintah untuk memberikan keringanan atau pun di gratiskan, termasuk juga kegiatan pelatihan-pelatihan yang di butuhkan oleh para pengusaha UMKM.