***
beritasebelas.id,Palembang – Jelang Program Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang akan dilakukan pada Juli 2021, pihak Dinas Pendidikan Sumsel terus berupaya melakukan vaksinasi kepada guru dan tenaga kependidikan.
Kepala Dinas Pendidikan Sumsel H Riza Pahlevi mengatakan bahwa hari ini ada sekitar 1.704 guru yang divaksin, yang terdiri dari SMA, SMK, dan SLB yang dilakukan RS Siti Fatimah Palembang, Rabu 17 Maret 2020.
“Hampir 2 ribu guru yang akan di vaksin, yang akan dibagi pada beberapa sesi, sesuai dengan protokol kesehatan, mudah-mudahan nanti jika sudah di vaksin semua, akan lebih percaya diri,” ujar Riza.
Riza juga menghimbau kepada rekan-rekan tenaga pendidik, tidak usah takut, tidak usah percaya dengan Hoax.
“Bahwa setelah dilakukan vaksin kita semakin sehat, dan semakin percaya diri,” terang Riza.
Riza berharap, dengan adanya vaksinasi ini, target kita bisa segera digelar pembelajaran secara tatap muka.
“Seperti yang di sampaikan oleh Presiden dan Gubernur Sumsel, bahwa Juli nanti, InsyaAllah pembelajaran tatap muka akan digelar,” jelasnya.
Gubernur Sumsel, H Herman Deru saat meninjau pelaksanaan penyuntikan vaksinasi untuk guru dan tenaga pendidik tingkat SMA, SMK, dan SLB mengatakan bahwa vaksinasi untuk guru ini adalah keinginan terbesar pihaknya sebab dengan vaksinasi bisa mempengaruhi terlaksananya belajar tatap muka di Sumsel.
“Jadi pagi ini kami meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi bagi tenaga pendidik dan guru SMA, SMK dan SLB di wilayah Palembang. Keinginan kita agar segera tatap muka atau offline,” ujar Deru
Deru mengungkapkan, vaksinasi ini diberikan mulai dari guru, tenaga pendidik, staf, honorer dan segala pihak yang terkait dengan proses pembelajaran di sekolah.
“Mau itu PNS, atau honorer jadi sasaran vaksinasi. Nanti ke depan, kita akan rencanakan pengasuh pondok pesantren, karena banyak ponpes di Sumsel yang merumahkan santri-santrinya,” ungkapnya
Dijelaskannya, Untuk pelaksanaan vaksinasi sendiri akan disesuaikan dengan ketersediaan vaksin. Apalagi kemarin ada vaksin Astrazeneca yang ditunda, sehingga kita pakai Sinovac dulu. Dan sekarang sudah banyak yang menjalani vaksinasi dosis kedua, artinya antusias masyarakat untuk melakukan vaksinasi cukup besar.
“Dengan setelah divaksinasi maka seseorang akan memiliki kepercayaan diri dan lebih sehat serta terproteksi dirinya. Setelah guru divaksin, maka kita akan panggil ahli epidemiologi terkait belajar tatap muka, apakah dimulai dari level SD,SMP atau SMA. Dan tentunya akan kita koordinasikan dengan orang tua. Kalau bisa target kita sebelum pertengahan tahun ini sudah bisa laksanakan belajar tatap muka,” pungkasnya.