Rujak Party Warnai MPLS Sekolah Alam Palembang

| |

Arto

beritasebelas.com,Palembang – Jika kebanyakan sekolah menjalani Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dengan outbond dan menyanyi, lain halnya dengan Sekolah Alam Palembang. Sekolah Islam ini mewarnai MPLS dengan event Rujak Party.

Dari hasil pantauan, beragam buah sudah tersedia untuk diracik menjadi rujak mulai dari nanas, mangga, pepaya, jambu air, kedondong, bengkuang dan lainnya. Buah-buahan tersebut dikupas oleh siswa dan dipotong kecil. Setelah tersaji, siswa bersama guru makan dengan cara liwetan. Alhasil suasana pun penuh dengan kekeluargaan dan keceriaan.

[Event Rujak Party Sekolah Alam Palembang dalam rangkaian Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah – Foto Arto beritasebelas]
Kepala SD Alam Palembang Ana Apriani menjelaskan, kegiatan pengenalan sekolah dikonsep dengan kegiatan yang menyenangkan. Dengan begitu, siswa akan memiliki kesan menyenangkan terhadap lingkungan sekolah.

“Biasanya kalau mendengar nama MOS maka akan terbesit momok menakutkan. Kita ubah maindset itu dengan hal yang menyenangkan. Oleh karena itulah, pekan pertama tahun ajaran baru ini kita buat fun week SAPA,” ujar Ana Apriana, Jumat 21 Juli 2017.

Menurutnya kegiatan meracik rujak buah menjadi salah satu langkah membentuk jiwa berdasarkan kurikulum SAPA yakni logika ilmiah dan entreprenurahip. Siswa dikenalkan beragam jenis buah dan cara mengelolanya.

“Ada empat fokus yang akan kami bina kepada anak yakni akhlak, logika ilmiah, leadership dan entrepreneurship. Meracik rujak masuk pada logika ilmiah dan entrepreneurship,” sebut dia.

Selain itu, setiap pagi dalam mengawali kegiatan belajar, siswa menunaikan salat duha, zikir al matsurat dan berbagi makanan sesama siswa. Siswa juga melakukan eksperimen dalam setiap pembelajaran.

“Tujuannya tiada lain agar anak lebih kreatif dan mandiri. Kami juga mengkombinasikan belajar eksakta yang dikemas dengan sistem tematik dan metode fun,” jelasnya.

Dengan sistem tersebut, dia berharap agar tujuan pembentukan mental kreatif dan mandiri namun tetap berakhlak baik bisa dicapai setelah siswa lulus dari sekolah tersebut.

“Memang kami sangat fokus dalam membentuk akhlak dan kemandirian siswa. Oleh sebab itulah, setiap kelas maksimal 15 orang, lebih sedikit dibanding sekolah yang lain,” pungkasnya.

print

Sebelumnya

Hari Perdana, Jepang Sapu Bersih Tiga Nomor dari Tuan Rumah

Asian Triathlon, Elite Men dan U 23 Dikuasai Jepang

Berikut