****
oleh Dayat
Beritasebelas.com, Lahat – Kabupaten Lahat kaya akan potensi wisata, tidak hanya wisata alam, tetapi juga wisata budaya. Salah satunya rumah adat, yang memiliki corak ukiran khas yang tidak kalah cantiknya dengan motif ukiran Jepara. Namun sayangnya, keberadaan rumah adat Lahat saat ini sudah mulai jarang ditemui. Hal ini mengingat kurangnya perhatian serta kesadaran dari pihak terkait untuk menjaga dan melestarikan salah satu aset budaya Bumi ‘Seganti Setungguan’ ini.
Pemerhati sejarah Lahat, Mario Andromatik, mengatakan saat ini jumlah rumah adat di Kabupaten Lahat tinggal berkisar ratusan unit dan terus menyusut dari tahun ke tahun. Rumah adat Lahat saat ini masih dapat ditemukan diantaranya di Kecamatan Kota Agung, Mulak Ulu, Tanjung Tebat, Pagar Gunung, Pajar Bulan, Jarai, dan Tanjung Sakti. Bahkan hanya beberapa unit rumah saja yang masih orisinil. Selebihnya, sudah banyak mengalami renovasi dengan merubah karakter khasnya dan sebagiannya lagi sudah tidak terawat.
“Banyak rumah adat di Lahat ini yang sudah pindah kepemilikan ke orang luar, seperti dari Jawa dan Bali. Karena pemilik baru tidak menjiwai budaya lokal,” urai Mario.
Lambat laun, bukan tidak mungkin keberadaan rumah adat Lahat dalam beberapa tahun kedepan akan punah. Sehingga, generasi mendatang pun tidak akan dapat mengenali lagi bangunan bersejarah yang dahulunya pernah menjadi tempat tinggal nenek moyang mereka.
“Sementara, untuk membangun rumah adat sekarang ini tentunya akan sulit, mengingat bahan baku yang digunakan untuk membangun rumah adat pada zaman dahulu sudah jarang dan bahkan tidak dapat ditemukan lagi,” terangnya.