Sekolah PGRI Banyak Kekurangan Siswa, YPLP PGRI Minta Disdik Membatasi Penerimaan Siswa di Sekolah Negeri

| |

Arto

beritasebelas.com,PalembangPihak  Yayasan Pembina Lembaga Pendidikan (YPLP) Perwakilan PGRI Sumsel Hasanudin SPd MSi mendesak pihak Dinas Pendidikan (Disdik) Sumsel dan juga Disdik kabupaten/kota untuk membatasi penerimaan siswa baru pada sekolah negeri khususnya di sekitar sekolah PGRI. 

Suasana pelantikan sekolah PGRI di Gedung Science PGRI Palembang

Pasalnya, ini akan mendukung tumbuhnya sekolah PGRI baik jenjang SD, SMP hingga SMA/SMK. Hal tersebut dikatakan Ketua Yayasan Pembina Lembaga Pendidikan (YPLP) Perwakilan PGRI Sumsel Hasanudin SPd MSi saat melantik 19 kepala sekolah PGRI di Gedung Science Center PGRI Palembang, Sabtu (29/8/2020). 

“Karena isu di luar banyak sekolah swasta termasuk PGRI kekurangan siswa. Kami meminta pihak Dinas Pendidikan Sumsel dan juga kabupaten dan kota untuk bisa mengambil kebijakan pembatasan penerimaan siswa baru di sekolah negeri khusus di sekitar sekolah PGRI,” ujarnya. 

Hasanudin juga berpesan kepada 19 kepala sekolah jenjang SMP, SMA dan SMK yang telah dilantik dari empat kabupaten/kota di Sumsel yakni Palembang, Pagaralam, Lahat dan Muara Enim untuk melakukan inovasi. 

“Saya berpesan, agar kepala sekolah yang telah dilantik untuk melakukan inovasi. Bukan hanya inovasi dibidang fisik tapi juga inovasi Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Ini mengingat isu diluar banyak sekolah swasta yang tutup karena kekurangan siswa, dan ini jangan sampai terjadi di sekolah-sekolah PGRI di Sumsel,” ujarnya.

Hasanudin juga meminta kepala sekolah juga jangan hanya sebagai pimpinan di sekolah tapi juga memiliki jiwa manager, kreativitas dan inovasi yang tinggi. Sehingga pada gilirannya sekolah-sekolah PGRI semakin diminati masyarakat. 

Sementara itu dikatakan Ketua PGRI Sumsel H Ahmad Zulinto didampingi Sekretaris Lukman Haris mengatakan bahwa terkait mutu dan tanggung jawab sekolah memang menjadi tanggung jawab kepala sekolah. 

Sehingga kepala sekolah juga perlu melakukan kerjasama, baik instansi pemerintah, dinas terkait, masyarakat dan juga organisasi PGRI. 

“Sehingga menjadi sekolah yang benar-benar bonafit. Tidak sampai kekurangan guru. Karena sekolah yang bonafit baru mulai dibuka PPDB saja sudah penuh,” urainya. 

print
Sebelumnya

Usai Gelar Yo-Yo Test, MBU Siap Masuk Persiapan Teknik Dan Strategi

Fix PKB ke BEKERJA, Jubir BERIMAN Langsung Tak Bisa Dihubungi

Berikut