Setelah Puluhan Nisan Dihancurkan, Kini Komplek Pemakaman Pangeran Kramajaya dan Keluarga Di Tutupi Seng

| |

Kop
Dudi

****

beritasebelas.id, Palembang – Setelah sebelumnya, Jumat (30/12/2022). Hampir seluruh nisan diareal komplek Pemakaman Pangeran Kramajaya dan keluarga yang terletak di Jalan Segaran, Lr Kambing, Kelurahan 15 Ilir, IT I, Palembang, di patahkan dan dihancurkan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.

Setelah sebelumnya, Jumat (30/12/2022). Hampir seluruh nisan di areal komplek Pemakaman Pangeran Kramajaya dan keluarga yang terletak di Jalan Segaran, Lr Kambing, Kelurahan 15 Ilir, IT I, Palembang, di patahkan dan dihancurkan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab – foto Dudi beritasebelas.id

Kali ini areal komplek pemakaman luasnya 500 meter persegi kini dikeliling ditutup dengan seng oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.

Pemakaman Pangeran Kramajaya dan keluarga sudah tercatat di Dinas Kebudayaan Kota Palembang dengan nomor urut 013 dan sudah tercatat di Nomor Registrasi Nasional : PO2018090600566. Salah satu tim hukum dari kantor hukum Laskar Joeang Persada , Haris Fadillah membenarkan kabar tersebut.

“Dari Sabtu pagi dipasang seng itu, ketahuan semalam, Selasa (17/1) tadi kami dapat kabar dari pak RT soal pemasangan seng itu lalu kami langsung kesana malamnya,” kata Haris, Rabu (18/1).

Atas kejadian tersebut Haris mengaku belum mengambil sikap atas kejadian tersebut dan masih bingung dan tidak bisa memutuskan langkah yang akan diambil.

Menurutnya satu satunya jalan , areal komplek Pemakaman Pangeran Kramajaya dan keluarga segera ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Pemerintah Kota Palembang melalui Dinas Kebudayaan Kota Palembang.

“Sengnya belum kami bongkar, biarlah seperti itu, karena kalau kita bongkar kita kenapa pasal 170 KUHP, kalau seng itu kita robohkan pelaku akan buat laporan ke polisi,” katanya.

Sedangkan Sekda Palembang Drs Ratu Dewa, M.Si ketika dihubungi melalui Whattapps, Rabu (18/1) mengaku sudah meminta pihak Kepala Dinas Kebudayaan Kota Palembang untuk mengecek komplek Pemakaman Pangeran Kramajaya dan keluarga tersebut.

“Ternyata panjang ceritonyo sejak tahun 2013, beliau punya dok kronologisnya sampai sekarang, statusnyo masih sengketa,” katanya.

Sebelumnya tahun 2010, Komplek Makam Pangeran Kramajaya ini juga pernah ditimbun oleh oknum yang tidak bertanggungjawab, malahan Wakil Walikota Palembang Fitrianti Agustina dan Kepala Dinas Kebudayaan Kota Palembang kala itu di jabat Ir Sudirman Teguh sempat melihat langsung kondisi pemakaman yang sempat di timbun oleh oknum tidak bertanggungjawab.

Akhirnya Jumat (27/7/2018) zuriat Pangeran Kramajaya berinisiastip melakukan penggalian di dalam komplek makam Pengeran Kramajaya dan akhirnya satu persatu penggalian yang dilakukan dikedalaman satu meter lebih tersebut ditemukan sejumlah makam-makam yang masuk dalam komplek pemakaman Pangeran Kramajaya.

Hingga , Senin (30/7/2018) sudah hampir 20 makam lebih telah berhasil di gali dari timbunan tanah oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.

Keturunan kelima Pangeran Kramajaya Raden Iskandar Sulaiman, SH, Sebelumnya, dalam catatan sejarah Pangeran Kramajaya merupakan penguasa terakhir diera Kesultanan Palembang Darussalam. Nama lengkapnya ialah Raden Abdul Azim Nato Dirajo, bergelar Pangeran Kramojayo Perdana Menteri.

Ayahnya bernama Pangeran Nato Dirajo Muhammad Hanafiah bin Pangeran Wira Manggala Muhammad Qosim bin Pangeran Nato Dirajo Lumbuk bin Pangeran Ratu Purbaya bin Sultan Muhammad Mansur bin Suhunan Abdurrahman Candi Walang.

Sedang ibunya adalah R.A. Nato Dirajo Manisah bt Sultan Suhunan Ahmad Najamuddin. Ia dilahirkan di Palembang, hari Kamis, bulan Ramadhan 1207H atau 1792 M, pukul 10 pagi.

R. Abdul Azim bungsu dari 7 bersaudara kandung, mereka ialah: R.Hasyim, R.A.Sobihah, RM. Bahauddin, RM. Rasyid, RA. Adipati Sarihah, Pangeran Haji Krama Nandita Abdul Aziz, dan Pangeran Krama Jaya Abdul Azim.

Selain mendapatkan pendidikan utama dari ayahnya sendiri, ia juga mendapat didikan di lingkungan kraton, belajar kepada para ulama besar Palembang waktu itu, menuntut ilmu-ilmu agama, ilmu siasat, ilmu perang, pencak silat dan lain-lain. Ia juga mengamalkan Tarekat Sammaniyah dan Tarekat Rifa’iyah.

Selaku priayi dan bangsawan Palembang, Kramajaya pernah menduduki jabatan penting di Kesultanan Palembang Darusalam, diantaranya:
Menantu SMB II ini merupakan Komandan Buluwarti Timur di BKB dalam perang Menteng (1819), Komandan Benteng Tambakbaya di muara Sungai Komering Plaju dengan senjata pusaka yang paling ampuh yaitu “Meriam Sri Palembang”, Panglima Perang Kesultanan Palembang., Duta utusan SMB ll, Perdana Menteri Kesultanan Palembang (1823-1825), Regent Rijksbestuurder/pepatih (1825-1851) dan sebagainya.

Pangeran Kramajaya menikah dengan putri SMB ll yang bernama R.A. Kramo Jayo Khotimah, dari pernikahan ini dikaruniai 7 putra-putri yakni R.A.Azimah, R.A.Syaikho, R.A. Zakiah, Pangeran Nata Diraja Abdul Hafiz, Pangeran Wira Menggala Abdur Roqib, R.A. Fatima, R.A. Zubaidah.

Sedang dari isterinya yang lain, ia memperoleh sekitar 18 orang anak lagi.
Pada tanggal 29 Syawal 1267H atau bulan Agustus 1851, malam Rabu, Pangeran Kramajaya ditangkap karena tetap menentang kepada kolonial Belanda. Beliau diasingkan ke Purbolinggo-Banyumas (Jatim) dengan menumpang kapal asap waktu itu. 10 tahun kemudian, tepatnya 5 Mei 1862 ia wafat dalam usia 70 tahun. Kemudian jenazahnya dipindahkan ke Palembang, di kampung 15 Ilir, di Jalan Segaran, Lr Kambing, Kelurahan 15 Ilir, IT I, Palembang.

print
Sebelumnya

Berburu Kuliner di Angkringan SukanangkrinRasa Puas, Harga Pas

Incar 4 Persen Suara Nasional, PKN Sumsel Sasar Suara Milenial

Berikut