****
beritasebelas.id,Palembang – Naiknya harga BBM, membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang menyiapkan anggaran sebagai bentuk bantuan kepada masyarakat yakni sebesar Rp. 9,8 Milyar untuk mengantisipasi dampak inflasi.
Dalam hal ini, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palembang, Ratu Dewa menjelaskan jika anggaran bantuan sosial tersebut sumbernya dari dana transfer umum juga DBH triwulan ke empat.
“Program ini salah satu sasarannya adalah pengemudi ojek online yang berdomisili di kota Palembang, bantuan sosial yang akan kita berikan kepada Ojek online yang tergabung dalam Asosiasi Driver Online,” jelas Dewa saat diwawancarai, Selasa (20/9).
Dewa mengungkapkan, jika rencananya driver yang akan diberikan bantuan tersebut ada sebanyak 7000 driver.
“Jadi masing-masing akan dapat bantuan sebesar Rp 150.000, dan itu akan diberikan selama tiga bulan yakni Oktober sampai Desember. Estimasi penerima lebih kurang 7.000 driver Ojol,” ungkapnya.
Dewa juga mengatakan, jika selain driver ojol yang akan menjadi sasaran pemberian bantuan adalah 15 ribu pelanggan aktif yang merupakan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
“Selain itu, msyarakat berpenghasilan rendah juga akan mendapat bantuan yakni berupa penghapusan abodemen Rp 10 ribu, batas maksimal Oktober november Desember,” katanya.
Kendati demikian, Dewa menerangkan jika pelaksanaan tersebut akan dilakukan validasi dan verifikasi yang benar sebelum diberikan bantuan.
“Namun tentunya pelaksanaan program ini dilakukan validasi dan verifikasi yang memang benar benar, baik by name by adres,”
Lebih lanjut Dewa menuturkan, jika program bantuan sosial ini sudah didiskusikan bersama Walikota, BPPD dan BPKAD.
“Lalu dari pemerintah sendiri telah melaporkan program bantuan dampak kenaikan BBM ini secara tertulis ke kementerian keuangan. Pemerintah Palembang telah melaporkan bantuan sosial ini,” pungkasnya.