****
beritasebelas.id, Palembang – Guna mempersiapan pembentukan program strata 2 (S2) pada program studi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI), Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Universitas Islam Negeri Raden Fatah (UIN RF) adakan diskusi dengan tema What To Do and What to Expect diruang dekan lantai 2 FDK UIN Raden Fatah Palembang, Senin, 24 Juli 2023.
Acara ini dihadiri oleh Dekan FDK, Achmad Syarifudin, Wakil Dekan 1, 2, dan 3. Dekan FDK UIN Sunan Gunung Djati, Ahmad Sarbini, Perwakilan UIN Sunan Ampel Surabaya, Lilik Hamida, Ketua Prodi dan sekertaris Prodi KPI S1 serta Dosen FDK.
Sebagai pembuka acara Achmad Syarifudin mengatakan pihak FDK sebenarnya sudah lama merencanakan pembentukan S2 KPI.
“Membuka program studi KPI S2 ini sudah sejak beberapa yang lalu, tapi keinginan hanya sebatas keinginan belum ada persiapan yang matang,” kata Achmad saat diwawancarai di Ruang Dekan FDK.
Lebih lanjut, pihak FDK juga akan menyiapkan tim khusus yang siap bekerja keras dalam pembentukan program S2 KPI.
“Jadi tahun ini kita akan mulai dan akan ada tim-tim solid, tim yang siap banting tulang dengan kerja ikhlas dan kerja cerdas dalam merevisi borang,” tambahnya.
Ia juga mengatakan sangat antusias dalam kegiatan program S2 KPI dan juga sangat berharap supaya cepat menerima mahasiswa baru.
“Saya sangat apresiatif dengan kegiatan perencanaan S2 itu mudah-mudahan izinnya cepat keluar dan kita dapat menerima mahasiswa baru”, tutupnya.
Selanjutnya, dilanjutkan diskusi bersama mengenai bagaimana proses persiapan pembentukan program S2 KPI.
Diskusi ini dimulai dengan pemaparan materi dari narasumber pertama yakni Dekan FDK UIN Sunan Gunung Djati, Ahmad Sarbini ia menjelaskan bahwa dalam pembentukan program S2 tidak seperti borang akreditasi prodi.
“Dulu memang pendaftarannya melalui proposal, tapi sekarang sudah lebih canggih, usulan untuk Prodi baru itu jauh lebih simpel karena hanya ada 3 kriteria tidak seperti akreditasi Prodi yang punya 9 kriteria,” jelas Ahmad.
Tiga kriteria tersebut diantaranya Identitas Prodi yang diusulkan, fakta integritas yang dibuat oleh Rektor, dan kriteria kurikulum, kriteria kedua tentang dosen, dan kriteria ketiga unit pengelola program studi. Dan ditambah 10 lampiran. Kemudian ia juga menerangkan jika ingin cepat mendapatkan hasil jangan hanya datang dan pulang di jam tepat.
“Jangan jadi dosen maupun pimpinan yang sejati, maksudnya jangan pulang pergi pada waktunya, tapi buatlah diskusi kecil dan menceritakan banyak hal tentang kelembagaan”, ujarnya.
Lalu dalam power point (PPT) materinya, ia menyebutkan kunci sukses pembukaan Program Magister KPI adalah dukungan penuh pimpinan institusi. Komitmen dan kesungguhan semua pemangku kepentingan di UPPS, dan team work yang solid yang memahami persyaratan dan prosedur usulan pembukaan program magister, mampu menyiapkan semua persyaratan yang harus dipenuhi, dan memahami borang instrumen pemenuhan syarat minimun akreditasi program studi baru jenjang magister, serta mampu menyiapkan semua dokumen lampiran borang.
Selanjutnya langkah persiapannya yakni, memahami persyaratan dan prosedur asian pembukaan program studi baru jenjang magister, menyiapkan semua persyaratan yang harus dipenuhi bagi pembukam program stadi baru jenjang magister, dan memaharal instrumen borang instrumen pemenuhan syarat minimun akreditasi program studi bara jenjang Magister dan dokumen yang harus dilampirkan.
Terakhir Ahmad menegaskan bahwa tidak perlu banyak tim yang bekerja untuk pembentukan program S2 KPI ini.
“Cukup 2 sampai 3 orang saja yang mengerjakan, bisa dalam waktu 2 malam sudah selesai jika bekerjasama”, tutupnya.
Selanjutnya, narasumber kedua yakni Lilik Hamida, Ia menjelaskan tentang kurikulum S2 KPI, bahwa kita juga bisa mengambil contoh dari kurikulum magister yang telah berdiri.
“Mengenai kurikulum kita bisa melihat S2 KPI dari UIN lainnya dan di analisis kembali,” terangnya saat memaparkan materi.
Menurut Lilik kurikulum dakwah juga harus ada yang berkaitan dengan media diharapkan alumni ini bisa lulus dengan lapangan kerja yang luas dan bukan hanya bekerja sebagai dosen.
“Kurikulum kami itu konsentrasi pada bagaimana dakwah di media dan alumni kami tidak lebih dari 1 tahun sudah terserap semuanya dan banyak yang bekerja di media maupun dosen,” tuturnya.
Lilik menyebut sarana dan prasarana juga akan menjadi penilaian mengenai pembentukan program S2.
“Selanjutnya, sarana dan prasarana saya yakin di FDK ini sudah lengkap karena itu juga menjadi syarat S2,” pungkasnya.