****
beritasebelas.id, Palembang – Lantaran kurang memahami IT dan lambannya membaca karena keterbatasan yang dimiliki tiga anak berkebutuhan khusus (ABK) di SD Negeri 30 Palembang yang menjadi salah satu pilot proyek sekolah Inklusi menjadi peserta cadangan pada simulasi ANBK (Asesmen Nasional Berbasis Komputer) yang digelar, Senin 3 Oktober 2022.
Kepala SD Negeri 30 Sukmaesi mengatakan, pelaksanaan simulasi ini diikut oleh 30 siswa dan 5 siswa cadangan.
“Dari 5 siswa cadangan tersebut ada 3 siswa Berkebutuhan khusus yang menjadi peserta ANBK cadangan, pasalnya mereka ini selain tak memahami IT mereka juga agak lamban membaca, “terangnya.
Menurutnya, Simulasi hari ini berjalan lancar, tanpa ada hambatan baik siswa yang melaksanakan Simulasi maupun perangkat pendukung.
“Alhamdulillah, kita siap laksanakan simulasi ANBK. Siswa kita sendiri ada 30 orang, dan kita bagi menjadi 2 sesi. Kegiatan ini dilaksanakan 2 hari yang dipantau oleh guru karena menggunakan 15 perangkat dan 2 laptop untuk proktor. Siswa kita arahkan bagaimana menggunakan nya dan untuk soal soal yang ada, murni siswa kita yang jawab,” ungkap Sukma.
Ia menyebutkan, ANBK dilakukan secara online dan dipantau langsung oleh guru dan operator.
Ditambahkannya, ANBK merupakan singkatan dari asesmen nasional berbasis komputer yang merupakan program penilaian terhadap mutu setiap sekolah, madrasah, dan program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah.
“Mutu satuan pendidikan dinilai berdasarkan hasil belajar murid yang mendasar literasi, numerasi, dan karakter serta kualitas proses belajar-mengajar dan iklim satuan pendidikan yang mendukung pembelajaran,” sebutnya.
Ia menyebutkan, informasi-informasi tersebut diperoleh dari tiga instrumen utama, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.
“Asesmen Nasional perlu dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan,” pungkasnya.