Siswa Harus Cerdas di Ruang Digital

| |

Kop
Bagus

****

beritasebelas.id,OKU Selatan – Rangkaian Webinar Literasi Digital di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan kembali digelar Jum`at (10/9/2021). Kegiatan yang bertajuk Cerdas Memanfaatkan Ruang Digital untuk Pembelajaran dimulai pukul 09.00 WIB.

Kegiatan massif yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh Direktorat Pemberdayaan informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI ini bertujuan mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif sehingga dapat meningkatkan kemampuan kognitif-nya untuk mengidentifikasi hoaks serta mencegah terpapar berbagai dampak negatif penggunaan internet.

Pada webinar yang menyasar target segmen pelajar dan masyarakat OKU Selatan sukses di ikuti 987 orang peserta. hadir dan memberikan materinya secara virtual, para narasumber yang berkompeten dalam bidangnya.
Samuel Abrijani Pangerapan, B.Sc (Direktur Jenderal Aplikasi Informatika) hadir sebagai sebagai Keynote Speech.

Narasumber pertama Dr Desi Rahmawati, M.Pd (Akademisi Bidang Manajemen Pendidikan) yang kedua Dr Kaswanto, SP, M.Si yang juga merupakan Dosen IPB dan praktisi. Hadir juga narasumber ketiga Syamsidar, M.Pd Kepala Sekolah SMK PGRI Muaradua, OKU Selatan dan terakhir Dian Novitasari, M.I.Kom yang juga merupakan salah satu Dosen Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Baturaja. Ayu Amelia, serta @elfriday (traveler) bertindak sebagai Key Opinion Leader (KOL) dan memberikan pengalamannya.

Diera digital saat ini, perkembangan internet makin maju dan dapat di akses oleh siapa saja terutama pemegang gadget. Dikatakan Dr Desi Rahmawati, M.Pd, pada webinar kali ini ini tema yang diangkat sangat menarik yaitu mari berbahasa yang benar dan beretika di ruang digital.

Menurutnya dengan etika digital maka seseorang akan berhati-hati dalam memposting konten serta menghargai orang lain.

“Selain itu juga dalam berinternet juga harus menghargai privasi orang lain. Fungsi dan pentingnya netiket, artinya ketika bermedia harus mengedepankan kebaikan dalam menggunakan media online atau berinternet, bijak dalam menggunakan media sosial,” jelasnya.

Pada webinar ini juga berkali-kali peserta diingatkan dengan keamanan digital, di mana menurut Dr Kaswanto, SP terkait keamanan digital merupakan upaya untuk perlindungan serta mengamankan informasi atau aset pribadi atau kelompok dari penyalahgunaan oknum di media internet.

“Penggunaan OTP atau one time pasword itu adalah salah satu langkah keamanan digital yang efektif saat ini, jangan pernah memberikan pasword kepada pihak mana pun agar akun digital kita tetap terjaga keamanannya. Perlunya perlindungan akun dan data pribadi atau privasi data untuk keamanan digital,” tegasnya.

Sedangkan praktisi pendidikan Kabupaten OKU Selatan, Syamsidar, M.Pd Kepala SMK PGRI 1 Muara Dua OKU Selatan menegaskan bahwa kecakapan digital yang saat ini harus dimiliki oleh pelajar antara lain membuat konten digital, memahami hak cipta dan lisensi konten digital.

“Kemudian mengintegrasikan dan mengelaborasikan konten digital, memahami bahasa pemprograman, mengevaluasi konten digital, mencari dan menyaring konten digital, serta memecahkan masalah,” ungkapnya.

Sementara Dian Novitasari, M.IKom menegaskan mengenai budaya digital sangat berperan menumbuhkan cita rasa inovasi pelajar dalam proses pembelajaran. Pemilihan media pembelajaran yang tepat perlu memperhatikan akses media yang mudah. Selanjutnya cost, perlu diperhitungkan lagi antara manfaat dan penggunaannya, selanjutnya mudahnya media pembelajaran yang mudah di pahami dan di terapkan.

“Kemudian perlunya dukungan dari pihak sekolah dalam penggunaan media dan yang terakhir ada novelty atau mempunyai unsur kebaruan. Perlunya pemanfaatan media sosial sebagai media pembelajaran akan tetapi juga perlu diperhatikan tentang bagaimana berinterasi dengan baik dalam proses pembelajaran di media sosial,” Jelasnya.

@elfriday sebagai key opinion leader dalam webinar kali ini, menuturkan bahwa materi yang disampaikan keempat narasumber sangat menarik. Pelajar saat ini harus cerdas memanfaatkan ruang digital untuk pembelajaran.

Para peserta yang mengikuti webinar juga terpantau antusias menyimak seluruh materi yang disampaikan dalam webinar ini. Sri Sukasih salah satu peserta juga sempat berdiskusi dengan pemateri terkait banyak munculnya HOAKS sering terjadi karena adanya ketidaktahuan disengaja atau disengaja untuk menimbulkan kegaduhan di media sosial.

“Apakah hal tersebut dampak dari kurangnya etika dan berbahasa di ruang digital?,” tanya Sri.

Menurut Dr Desi Rahmawati, M.Pd kalau sering posting konten sebenarnya kita sudah mengetahui bahwa konten tersebut sesuai atau tidak, masih up to date atau tidak.

“Sebaiknya kita tidak hanya ikut-ikutan saat memposting sesuatu sehingga bermanfaat juga untuk orang lain,” Tutup Desi.

Untuk di ketahui, pengguna internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 202,6 juta jiwa. Total jumlah penduduk Indonesia sendiri saat ini adalah 274,9 juta jiwa. Ini artinya, penetrasi internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 73,7 persen.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah terkait literasi digital.

“Hasil survei literasi digital yang kita lakukan bersama siberkreasi dan katadata pada 2020 menunjukkan bahwa indeks literasi digital Indonesia masih pada angka 3,47 dari skala 1 hingga 4. Hal itu menunjukkan indeks literasi digital kita masih di bawah tingkatan baik,” katanya lewat diskusi virtual.

Dalam konteks inilah webinar literasi digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Kominfo RI ini menjadi agenda yang amat strategis dan krusial, dalam membekali seluruh masyarakat Indonesia beraktifitas diranah digital.

Webinar ini merupakan satu dari rangkaian 25 kali webinar yang diselenggarakan di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, masyarakat diharapkan dapat hadir pada webinar-webinar yang akan datang.

print
Sebelumnya

Sujatmiko Jabat Kades Pangkalan Damai Antar Waktu

SMKN 1 Palembang Raih Bantuan Vaksinasi untuk 1000 Siswa

Berikut