***
beritasebelas.id,Palembang – Guna mempersiapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada Juli 2021 mendatang sebagaimana himbauan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI Nadiem Makarim, pihak Dinas Pendidikan Sumsel menggelar simulasi PTM.
Simulasi digelar hanya perwakilan sekolah yang ditunjuk per kabupaten/kota di Sumsel. Dan di SMA Negeri 17 Palembang menjadi sekolah perwakilan Palembang untuk dilakukan simulasi.
Kepala SMAN 17 Palembang, Purwiastuti, melalui Waka Kurikulum, Risyana, mengatakan, simulasi PTM terbatas tersebut ada beberapa sekolah perwakilan 3 kabupaten/kota yang ditunjuk oleh Disdik Sumsel.
“Kita salah satunya sekolah di kota Palembang yang menjadi perwakilan untuk menggelar simulasi. Sembari menunggu jadwal simulasi yang akan digelar oleh Disdik Sumsel kita menggelar ujicoba dulu,” terangnya.
Risyana menambahkan bahwa dalam ujicoba simulasi ini berlangsung selama dua hari yakni Kamis dan Jumat.
“PTM terbatas ini kan berlakunya tahun ajaran baru ini. Untuk melakukan persiapan ini kita gelar simulasi/ujicoba untuk melihat kesiapan sekolah,” jelasnya.
Dalam ujicoba ini, kata dia, melibatkan siswa kelas 10 dengan siswa terbatas hanya empat kelas.
“Jadi kita tawarkan kepada siswa untuk siapa yang bersedia mengikuti ujicoba ini. Saat diberikan tawaran ujicoba respon siswa dan walisiswa sangat antusias sekali untuk ikut. Namun ini kita gelar terbatas jadi siswanya juga terbatas,” jelasnya.
Ujicoba yang digelar mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 11.20 WIB dalam satu kelas hanya berisikan 15 hingga 18 siswa saja.
“Sisanya siswa ikuti secara daring. Jadi selama proses ujicoba juga siswa bisa lihat langsung temannya yang dari rumah dan begitu juga sebaliknya,” ungkap dia.
Ia mengatakan dalam proses ujicoba PTM terbatas ini layaknya seperti belajar biasanya. “Kita ada jam istirahat juga karena ini berlangsung di bulan ramadan jadi waktu istirahat 20 menit dan waktu satu jam pelajaran berdurasi 30 menit,” bebernya.
Dari hasil ujicoba ini, ia mengatakan hasil didapatkan yakni kita akan lihat bagian-bagian yang harus dipenuhi antara lain, ketika anak masuk kedalam kelas. “Satgas covid-19 yang dibentuk disekolah juga menerangkan tidak boleh ada kerumuman dan juga bagaimana urutan anak-anak bisa masuk ke kelas dengan aman,” ungkapnya.
“Saat simulasi sungguhan yang akan dijadwalkan oleh Disdik, SMA Plus Negeri 17 Palembang akan libatkan siswa kelas 10 dan 11 kecuali kelas 12, yang nantinya dibagi dua kelompok berdasarkan nomor urut genap dan ganjil,” jelasnya.