***
beritasebelas.id,Palembang – Tak bisa dipungkiri, guru produktif di jenjang SMK di Sumsel mengalami kekurangan yang cukup klasik. Selain banyaknya guru produktif yang pensiun, SDM guru produktif tergolong masih minim.
Berangkat, dari hal tersebut untuk memenuhi keinginan masyarakat dan juga untuk membantu pendidikan yang berkualitas, Universitas PGRI Palembang tahun ini membuka Pendidikan Vokasional.
“Sehingga tahun ini kita telah membuka Pendidikan Vokasional Teknologi Otomotif FKIP, yang akan mampu membantu pemerintah dalam memenuhi kebutuhan guru SMK yang saat ini banyak kekurangan tenaga guru otomotif,” ujar Rektor Universitas PGRI Palembang Dr H Bukman Lian MM MSi CIQaR saat mewisuda mahasiswa S-1 dan S-2 di Hotel Novotel Palembang, Senin 5 April 2021.
Prosesi wisuda digelar secara empat tahap untuk menerapkan protokol kesehatan (Prokes). Dan tahap pertama ini, ada 348 mahasiswa diantaranya S2 Management Pendidikan 240 orang, S1 Pendidikan Bahasa Indonesia 370 orang, S1 Pendidikan Matematika 56 orang, S1 Perikanan 15 orang.
Rektor Universitas PGRI Palembang Dr H Bukman Lian MM MSi CIQaR menambahkan bahwa PGRI Palembang memiliki kepercayaan tinggi dari masyarakat Sumsel terbukti dengan membludaknya mahasiswa yang wisuda tahun ini. Pihaknya menjanjikan akan terus meningkatkan kualitas mutu yang dimiliki saat ini.
Universitas PGRI Palembang pada 2021 ini akan segera menggunakan fasilitas MOOC PGRI (Massive Open Online Course) yakni sistem pembelajaran online bersekala besar dan terbuka yang memungkinkan mahasiswa PGRI mengikuti pembelajaran di perguruan tinggi lain secara daring.
“Begitupun sebaliknya, mahasiswa dari perguruan tinggi lain dapat mengikuti pembelajaran di PGRI secara daring juga,” katanya.
Sementara itu dikatakan Ketua PGRI Sumsel H Ahmad Zulinto , mengatakan, di masa pandemi Covid-19 terjadi learning lost karena tidak ada pembelajaran tatap muka. Maka para guru diharuskan punya inovasi dan kemampuan belajar daring sehingga menghasilkan anak didik yang paripurna.
“Masalah yang ada tidak semua anak mampu maka guru harus memastikan tidak ketinggalan pelajaran. Guru juga harus bisa membangun negeri dan tidak boleh berpangku tangan,” pungkasnya.