—
Arto
Saat ditemui usai kegiatan pelepasan, Kepala SD Negeri 30 Palembang Nuraini mengatakan pihaknya sudah lama menantikan kegiatan ini, berhubung pada minggu kemarin pihaknya sudah menggelar USBN SD, serta menyelesaikan bangunan Musollah dan ada 4 guru mau masa bhakti atau pensiun.
“Tentu kami ingin melakukan perpisahan terakhir kepada anak didiknya, sebelum mereka melanjutkan ke jenjang SMP nantinya,” katanya, Senin 7 Mei 2018.
Diketahui, ada 123 siswa-siswi SD Negeri 30 Palembang termasuk siswa ABK, akan melanjutkan ke tingkat SMP.
“Memang disini berbeda dengan SD pada umumnya, kami menerima sebanyak mungkin siswa yang mengalami gangguan seperti hyper aktif, sindrom, autis dan lainnya,” jelasnya.
Untuk total siswa ABK yang ada sekarang berjumlah 140. Meski dalam pengajaran ke siswa ABK ini perlu kesabaran, alhamdulilah para guru disini terlatih dalam memberikan pengarahan dan pengajaran.
“Malahan sebagian siswa-siswi ABK sudah bisa menulis, menghitung dan mereka ada beberapa menjadi juara kelas. Kita juga akan menampilkan kemampuan siswa ABK seperti menari Tanggai,” ungkapnya.
Ditahun ini SD Negeri 30 Palembang membuka 4 kelas, dimana 10 % diisi oleh siswa/i ABK.
“Alhamdulilah kami bersyukur pada bulan Mei, Musollah sekolah sudah mulai dibuat dan akan diresmikan oleh Dinas Pendidikan Kota Palembang, pejabat dan warga sekitar. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada 4 guru yang mau memasuki masa purnabhakti, mudah-mudah apa yang mereka lakukan selama di sekolah bisa bermanfaat kepada anak didiknya,” bebernya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang H Ahmad Zulinto, melalui Kabid PNF Dinas Pendidikan Kota Palembang Ismi mengatakan dirinya mengapresiasi kepada seluruh jajaran sekolah, Lurah, Kapolsek serta mengucapkan selamat kepada anak didiknya dari kelas 1 hingga kelas 6.
“Saya mewakili dari Disdik kota Palembang, berharap SD Negeri 30 Palembang dapat lebih maju, baik itu bidang prestasi dan peningkatan dalam pembelajaran siswa ABK,” katanya.
Dirinya mengucapkan terima kasih, kepada para guru purnabhakti yang telah sukses menghantarkan anak didikya sampai tamat SD.
“Meski mereka sudah memasuki purnabhakti, kita akan tetap mendorong para guru baik yang belum ataupun yang sudah memasuki masa purnabhakti. Salah satunya dengan meningkatkan Tunjangan Penghasilan Profesi (TPP), dahulu TPP guru hanya Rp 100.000, sekarang kita tingkatkan menjadi Rp 1.690.000,” pungkasnya.