oleh Haqulana
beritasebelas.com,Banyuasin – Ratusan warga miskin Penerima Bantuan Iuran (PBI) untuk Kartu Indonesia Sehat (KIS) ditolak berobat di Banyuasin. Pihak pelayanan kesehatan menilai kartu tersebut tidak valid.
Seperti yang dialamai, Devi (32) warga Kecamatan Rantau Bayur. Dia ditolak berobat di Puskesmas Pengumbuk Kecamatan Rantau Bayur saat hendak mengobati sakit mag yang dideritanya.
“Kartu KIS saya tidak berlaku, terpaksa harus bayar. Ini kan aneh, padahal kartu KIS ini saya dapat resmi dari pemerintah, ” katanya, Senin 30 Januari 2017.
Dikatakannya, persoalan ini bukan dialami oleh dirinya saja. Hal serupa juga terjadi dengan sejumlah masyarakat miskin lainnya yang mendapat jaminan kesehatan yang dibiayai pemerintah.
“Mentang-mentang kami orang miskin, janganlah ditelantarkan seperti ini. Masalah berobat ini dekat dengan nyawa, janganlah dianggap sepele,” ungkapnya.
Sekarang ini masyarakat semakin susah, mau berobat saja tidak dilayani. Padahal pemerintah gemar-gembor telah menjamin kesehatan untuk warga miskin. Tapi fakta di lapangan, menunjukkan lain.
“Baguslah dulu sudah ada program berobat gratis dari Alex Noerdin, tinggal tunjukkan KTP langsung di layani. Sekarang tambah ribet, sudah punya kartu KIS saja masih ditolak, apalagi yang tidak ada sama sekali,” katanya.
Sedangkan Kepala Dinas Sosial Banyuasin melalui Kasubidnya, Alex mengakui ada ratusan kartu KIS PBI yang bermasalah.
“Berdasarkan yang komplain ke kami terdata 300 kartu bermasalah,” ujarnya.
Menurutnya, kesalahan tersebut lantaran terjadi ketidak sesuaian antara data di KIS dengan data kartu keluarga.
“Biasanya ada kekeliruan nama, tanggal lahir, atau alamat. Sehingga datanya ditolak oleh sistem di Puskesmas,” jelasnya.
Dia menambahkan, bagi warga yang mengalami permasalahan KIS, segera minta surat keterangan dari Kades setempat, kemudian bawa ke Dinas Sosial untuk diperbaiki.
“Nanti data yang sudah kami perbaiki akan dikirim ke pusat. Untuk memvalidasi ulang kartu tersebut,” katanya.