—
Arto
beritasebelas.com,Palembang – Menjelang ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua 2020 mendatang, Komite Olahraga Nasional Indonesia Sumatera Selatan tampaknya tak mau kecolongan lagi soal prestasi. Pasalnya, Sumatera Selatan tak mau terus terpuruk, apalagi pada PON Jabar 2016 lalu terperosok diposisi 22 dan menjadi pukulan telak akan turunnya prestasi Sumatera Selatan dikancah Nasional.
Oleh karena itu, munculnya tim Sriwijaya 2020 dinilai menjadi pengobat prestasi menuju pesta olahraga terbesar tanah air pada 2020 mendatang di Tanah Papua. Tak tangung-tanggung, tim yang konon dihuni oleh atlet andakan terus disorot dan dievaluasi secara ketat.
“Artinya yang perlu atlet pahami adalah, Sriwijaya 2020 akan masuk pembinaan yang ketat, namun berlaku proses promosi dan degradasi,”ungkap Sekretaris Umum KONI Sumatera Selatan, Ahmad Taqwa, Jumat 12 Januari 2018.
Dikatakannya, jika atlet penghuni Sriwijaya 2020 mengalami penurunan dari kompetisi ke kompetisi, tidak menutup kemungkinan akan diturunkan. Baik dari utama ke madya, maupun dari madya ke potensial. Bahkan bisa saja keluar dari Sriwijaya 2020.
“Jadi kita tinggal lihat indikatornya, melalui Kejurnas tahunan, baik kalender PB masing-masing cabor maupun yang sifatnya open, syukur-syukur harapan kita mereka terus mempertahankan dengan meraih medali,”terangnya.
Sehingga KONI Sumatera Selatan dalam hal ini terus jeli melakukan pembinaan menuju prestasi pada ajang multievent terbesar Tanah Air tersebut. Termasuk evaluasi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XI akhir 2017 lalu.
“Mengapa kita lakukan promosi dan degradasi, karena banyak hasil Porprov atlet-atlet yang cukup potensial. Boleh jadi atlet hasil Porprov XI kemarin melejit, melalui Kejurnas meraih emas maka akan masuk promosi ke Sriwijaya 2020,”terangnya.