****
beritasebelas.id, Palembang – Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru me-launching Perkebunan Bersih Narkoba dan Desa Wisata Bersih Narkoba bersama Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia (RI), Petrus Reinhard Golose, yang digelar di halaman Griya Agung, Palembang, Kamis 2 Maret 2023.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat khususnya di Kota Palembang terkait bahayanya penggunaan narkoba.
Dalam hal ini, Deru menyampaikan jika masyarakat terutama pemuda harus selalu sadar akan jika kasus penyalahgunaan narkoba semakin meningkat.
“Masalah penyalahgunaan narkoba ini kan tentu harus selalu kita ingat ya, karena juga kasusnya terus meningkat. Jadi apa yang digagas oleh BNN ini adalah tugas yang mulia sekali, dan sebagai bentuk pengingat kita juga untuk terus waspada terkait akan bahayanya penggunaan narkoba khususnya di kalangan pemuda-pemuda,” Ujarnya saat diwawancarai usai acara.
Deru menuturkan, jika persiapan dari perkebunan sinar tersebut tentunya tidak bisa dilakukan secara pasif saja, tetapi juga harus dilaksanakan secara komprehensif.
“Kita semua harus bertanggung jawab dan melibatkan semua kalangan tentunya, baik itu dari tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh pemuda semuanya harus ikut bertugas dalam memberantas narkoba,” tuturnya.
Sementara itu, Petrus Reinhard Golose menungkapkan jika jumlah pengguna narkoba di dunia tercatat ada sebanyak 275 juta orang.
“Untuk jumlah pengguna narkoba di seluruh dunia ada sebanyak 275 juta orang dan di Indonesia sendiri ada sebanyak 3,66 juta yang menggunakan narkoba, jadi jika kalau 3,66 juta tersebut kita taruh di Palembang pastinya tertutup satu Kota ini,” ungkapnya.
Reinhard mengatakan, jika Sumsel termasuk dalam lima besar pengunaan narkoba terbayak di Indonesia dan ada sebanyak 714 kawasan yang rawan narkoba.
“Sumsel ini salah satu yang terbanyak pengguna narkoba dan kawasan yang rawan narkoba, jadi harus benar-benar diawasi dan diberikan edukasi kepada para kaum pemuda agar nantinya tidak ikut terjerumus,” katanya.
Selain itu, Reinhard juga menerangkan jika sekarang sedang marak yang namanya narkopolitik alias narkoba digunakan untuk kepentingan politik.
“Kan sekarang ini hampir memasuki tahun-tahun politik, nah ini yang perlu kita tekankan bagaimana kita bisa menyelamatkan orang – orang dari ini semua,” terangnya.
Reinhard menjelaskan untuk narkotika ilegal sangat dilarang, tetapi bukan berarti yang legal boleh digunakan sembarangan.
“Karena yang legal itu harus dengan resep dari dokter, Oleh sebab itulah Pemerintah di Sumsel ini harus menemukan cara untuk bagaimana kita mencegah bersama dan memberantas bersama narkotika yang ilegal ini,” jelasnya.
Lebih lanjut kata Reinhard jika yang harus dilakukan adalah menekan demand dan menekan supply, karena keduanya merupakan teori yang besar.
“Kita menekankan kepada semua stakeholder yang terkait, untuk bersama-sama bertekad memperbaiki dan menyelamatkan masyarakat dari bahayanya narkoba,” tandasnya.