****
beritasebelas.id, Palembang – Guna memanfaatkan fasilitas yang ada
Balai Pengelola Kereta Api
Ringan Sumatera Selatan (BPKARSS) akan menjadikan tiang Light Rail Transit (LRT) sebagai media promosi periklanan.
Kepala BPKARSS Rode Paulus menjelaskan bahwa ke depan pier/portal jalur LRT Sumatera Selatan akan dimanfaatkan menjadi media informasi periklanan.
“Penanggung jawab nya CV. Ramanisa White Media Promosindo selaku pihak ketiga yang sudah dipilih lewat proses lelang,” jelas dia, Senin (23/10).
Pengelolaan itu antara lain, prasarana berupa pier,
portal, dan 5 stasiun yang ada di LRT Sumsel. Yaitu, DJKA, Polresta, Cinde, Bumi
Sriwijaya, dan Asrama Haji.
Dia mengatakan, program tersebut segera dilakukan. Saat ini, pihaknya sedang
menjajaki perizinan dan prosedur terkait pemasangan iklan tersebut.
“Kami sudah
berkoordinasi dan berdiskusi dengan para stakeholder. Seperti Pemerintah Kota
Palembang, Pemprov Sumatera Selatan, Balai Besar Pengelolaan Jalan Nasional
(BBPJN), dan instansi terkait lainnya,” kata dia.
Adapun pier/portal LRT Sumsel pertama yang akan dimanfaatkan ialah di Jalan
milik Provinsi Sumsel. Yaitu, di Jalan Angkatan 45 dan Jalan Kapten A. Rivai.
“Tapi
secara bertahap, pier/portal bakal bisa dimanfaatkan secara keseluruhan,”
ungkap dia.
Kata dia, pemanfaatan pier/tiang LRT Sumsel tentu saja untuk mendukung
pelaku usaha di Sumatera Selatan.
“Antusiasme masyarakat di media sosial cukup tinggi. Banyak yang bertanya soal pemanfaatan tersebut. Kami tampung dan semoga
bisa direalisasikan dengan cepat,” terang dia.
Selain beriklan di tier/portal, pelaku usaha, kata dia, juga bisa melakukan promosi di
parapet LRT Sumsel, naming right station, sewa ruangan, kegiatan komersil, dan
tenan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah).
“Nah, untuk pemanfaatan ini bisa
langsung menghubungi Unit Pengembangan Usaha BPKARSS,” tambah dia.
Dia berharap, selain bisa membantu pelaku usaha untuk meningkatkan pendapatan,
hal ini sebagai bentuk kerja sama yang sinergi antara BPKARSS dengan berbagai
stakeholder. Sehingga, LRT Sumsel semakin dikenal oleh masyarakat luas.
“Banyak warga yang menggunakan angkutan umum, pada akhirnya,” pungkas dia. (*)