Trainer Sugiarto Ajak Siswa SMP se Palembang Seimbangkan Proses Belajar

| |

[Trainer Sugiarto, SPd CPS saat memberikan materi pada Trainint Motivasi Siswa SMP se Kota Palembang yang diselenggarakan SMA LTI IGM Palembang]

Arto

beritasebelas.com,Palembang – Berangkat dari meningkatkan kualitas pelajar dalam menghadapi tantangan global yang semakin keras dan memotivasi pelajar, SMA LTI IGM Palembang menggelar Training Motivasi delegasi SMP se Kota Palembang belum lama ini.

Kepala SMA LTI IGM Palembang Hadi Wijaya mengaku bahwa Training motivasi IKK ini digelar dalam rangka memberikan semangat bagi para siswa SMP se Kota Palembang.

“Apalagi ini dalam rangka menjelang ujian. Dan ini juga sekaligus memperkenalkan SMA LTI IGM dengan para siswa-siswi SMP,” terangnya.

Sementara itu, dalam kesempatan tersebut kedua trainer yakni Sugiarto, SPd CPS dan Trainer Andi Ahmad Zikrillah mengajak pelajar agar menyeimbangkan kemampuan kognitif atau kecerdasan Intelegent Quotient dengan dua kecerdasan yang lebih penting.

“Dua kecerdasan yang kadang sering dilupakan adalah kecerdasan emosional atau Emotional Quotient dan kecerdasan spiritual atau Spiritual Quotient,” terang Andi.

Pria juga Direktur Internusa Sumatera Selatan tersebut mengatakan bahwa kecerdasan emosi dan spiritual menjadi hal yang penting bagi kualitas generasi muda, karena sejumlah penelitian bahwa hampir semua mengatakan betapa pentingnya kedua kecerdasan tersebut.

Senada dengan itu dikatakan Trainer Sugiarto, SPd CPS bahwa dirinya menyoroti soal fenomena pelajar di Palembang dan Sumatera Selatan pada umumnya. Menurutnya, para pelajar harus belajar dari fenomena negatif sebagai pelajaran.

“Sebut saja ada siswa yang gagal UNBK, karena sehari sebelumnya ketangkap bersama temannya saat temannya membawa Narkoba. Belum lagi gank motor pelajar tahun lalu yang sampai terlibat pembunuhan. Pun juga ada tahun lalu di Palembang, ada pelajar yang pesta miras guna merayakan kelulusannya,” urainya.

Fenomena tersebut diharapkan tidak menjadi pengulangan bagi pelajar lain sebagai dampak kebebasan, karena kurangnya kecerdasan spiritual. Sehingga muncul sikap hedonisme, sikap kebebasan yang berlebihan dan prilaku negatif lainnya.

“Artinya dua kecerdasan tersebut bagaimana menambah kecerdasan intelektual di sekolah dengan menyeimbangkan kecerdasan bagaimamana seseorang memiliki pemahaman tentang Hablum minaulloh dan Hablum minnanbas,”pungkasnya.

print

Sebelumnya

DPTb Tahap Pertama, 132 Pemilih Masuk, 57 Dicoret

Belum Makan, Kepsek SMP 14 Pingsan Saat Rapat Dengan DPRD

Berikut