****
beritasebelas.id, Palembang – Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir UIN Raden Fatah Palembang menggelar kuliah tamu bertema ”Perempuan dan Kesetaraan Gender Dalam Kajian Al-Qur’an” di Ruang Munaqosyah Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, UIN Raden Fatah Palembang, Kamis, 17 November 2022.
Acara ini diikuti oleh mahasiswa baru dan senior Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir. Dosen tamu yang hadir pada kuliah ini adalah Prof. Dr. Inayah Rohmaniyah, M.Hum., MA yang merupakan Dekan FUPI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Dalam kuliah umumnya Inayah menyampaikan bahwa perlu kajian tafsir yang ramah perempuan. Menurut pendapatnya perbedaan laki-laki dan perempuan adalah konstruksi sosial.
“Kesadaran bahwa pembedaan, pensifatan atau pelabelan yang diturunkan/akibat dari perbedaan seksual laki-laki dan perempuan adalah pembedaan yang bersifat sosio kultural/social construction,” paparnya.
Hal utama yang menjadi sorotan Inayah dalam konsepnya ini adalah mengenai superioritas laki-laki dalam kajian tafsir. Ia mencontohkan dengan penafsiran bahwa Adam adalah bapak manusia dan Hawa adalah tulang rusuk yang bengkok.
“Manusia pertama dalam kebanyakan tafsir dipahami sebagai Adam, laki-laki, bapak dari seluruh manusia, sementara Hawa adalah perempuan yang diciptakan dari tulang rusuk Adam, bahkan tulang rusuk yang paling bengkok,” ulasnya.
Inayah juga menyebut opsi kedua dalam penafsiran Adam yang menarik untuk dikaji meskipun tidak begitu populer. Menurutnya, meskipun banyak pemikir Islam kontemporer yang lebih memilih mengartikan Adam sebagai jenis manusia dan bukan jenis kelamin laki-laki dari manusia.
Namun pendapat ini tidak atau belum populer dibandingkan dengan pendapat pertama yang sudah menjadi mainstream (arus utama) dalam wacana tafsir/masyarakat.
Sebagai solusi, Inayah memaparkan ide tafsir hermeneutis yang holistik, yaitu mengingklusikan secara setara pengalaman dan suara perempuan, perspektif gender dan pada saat yang sama mempertimbangkan aspek tekstualitas, konstruksi gramatikal teks, dan konteks.
Di penghujung penyampaian materinya prof. Dr. Inayah, M. Hum menyarankan agar materi gender dan seksualitas dapat dimasukan dalam kurikulum setiap program studi di Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam sehingga bisa menambah wawasan mahasiswa tentang isu-isu kontemporer yang berhubungan dengan persoalan gender.