****
beritasebelas.id, Palembang – Usai Pemerintah Kota Palembang membuka formasi sebanyak 3.500 kepada guru honor di program PPPK, kini Sumsel pun dalam waktu dekat akan membuka formasi sebanyak 4.000.
Demikian dismpaikan Ketua PGRI Sumsel H. Ahmad Zulinto Pembukaan Konferensi Kerja Provinsi II PGRI Sumatera Selatan Tahun 2022 yang juga dihadiri Gubernur Sumsel H. Herman Deru yang diwakili oleh Sekda Sumsel, H. SA. Supriono di Ballroom Hotel Harper Palembang, Sabtu 16 Juli 2022.
Zulinto menghimbau kepada PGRI kabupaten/kota untuk melakukan pertemuan dengan Bupati/Walikota dalam memperjuangkan nasib guru honor. Terutama adalah bagaimana pengangkatan P3K, ketika tahun 2023 guru honor dihapuskan.
Pihaknya menghimbau PGRI kabupaten/kota di Sumsel untuk memberikan pemahaman bahwa gaji pokok P3K akan dibebankan oleh Dana DAU pusat, sedangkan besaran tunjangan disesuaikan dengan kekuatan anggaran daerah masing-masing.
“Di Palembang, setelah melalui perjuangan dari 620 sekarang slot dibuka hingga 4.500. Kemudian di Sumsel tadi Pak Sekda Sumsel menyampaikan dibuka sekitar 4.000 an. Nah, ini kami mendorong untuk kabupaten/kota agar merespon cepat ini,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Ketua PB PGRI Prof. Dr. Unifah Rasyidi, M.Pd mengapresiasi perjuangan Pengurus PGRI Sumsel yang telah memperjuangkan nasib guru honor menyusul isu penghapusan tenaga guru honor 2023 mendatang.
“Kami apresiasi dengan Pengurus PGRI Sumsel yang telah berjuang untuk guru honor. Kami berharap semangat ini direspon baik oleh Pemerintah Daerah. Apalagi program P3K ini, gaji pokok dibebankan oleh dana DAU pusat,” ujar Unifa.
Pihaknya mengerti betul kondisi guru honor, karena yang mereka butuhkan adalah kejelasan. Pihaknya berharap hadirnya guru honor bukan menjadi beban, tapi solusi untuk pendidikan yang lebih baik ditengah kurangnya guru di Indonesia.
Sementara itu, Sekda Sumsel H. SA Supriono menyampaikan bahwa Pemprov Sumsel selalu mendukung apa yang menjadi harapan para guru di Sumsel. Begitu juga pihaknya berharap hadirnya PGRI Pusat juga memberi semangat baru bagi para guru.
Pihaknya juga menjelaskan akan dibuka sekitar 3.000 untuk formasi P3K untuk guru honor dari SMA/SMK yang memenuhi standar yang telah ditetapkan.
“Jadi kita kembalikan ke UUD bahwa Pendidikan itu tanggungjawab negara. Kami juga berharap melalui Konkerprov PGRI ini juga membahas isu-isu lain terkait bagaimana pemetaan guru dan penerimaan siswa di lokasi-lokasi terpencil,” jelasnya.