****
beritasebelas.id, Palembang – Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia (KemnepanRB) resmi menghapus tenaga honorer di instansi atau lembaga pemerintahan pada tahun 2023 mendatang.
Menanggapi hal itu, Gubernur Sumatera Selatan, H.Herman Deru menegaskan bahwa tenaga honorer jangan resah, terkait Peraturan KemenpanRB soal penghapusan tenaga honorer di semua instansi pemerintah tersebut.
Tak bisa dipungkiri jika aturan tersebut sudah menimbulkan keresahan dan menjadi momok bagi pegawai honorer di pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota serta instansi-instansi pemerintah lainnya yang dibayangi akan putus kerja.
” Honorer jangan resah, kita akan cari jalan keluar, karena tidak bisa begitu saja dihapuskan,” tegasnya saat menghadiri HUT ke 1339 Tahun Kota Palembang di Gedung DPRD Palembang, Jum’at (17/6).
Sebab, tenaga honorer sangat di butuhkan, seperti operator, supir, kebersihan, dll. “Memang kita Tidak boleh secara vulgar men-tidakan aturan itu, tapi bisa dicari dengan pola apapun, agar tidak dihapuskan,” ujarnya.
Misal mereka sudah bertahun-tahun jadi honorer mau dihapuskan, inikan bagaimana.
“Honorer jangan resah, kita tidak akan tinggal diam. Kita akan carikan jalan keluar nya,” tegasnya.
Sementara, terkait dengan tes P3K pun menurut Deru, tidak semua honorer dapat memenuhi kriteria untuk ikut tes, atau dapat lulus dan menjadi P3K meski sudah mengabdikan diri bekerja sebagai tenaga honorer bertahun-tahun.
Ditempat yang sama, sekretaris daerah (Sekda) Kota Palembang, Ratu Dewa mengungkapkan apa yang disampaikan gubernur Sumsel suatu yang tepat, maka sudah seharusnya juga semua bersatu menyuarakan ini, baik itu dari forum/organisasi sekda, Walikota atau Kepala daerah dan lain-lain nya.
“Dengan begitu, maka suara kita dapat didengarkan oleh pusat. Sebab, selama aturan itu belum dicabut, maka kita wajib menjalankannya,” ungkapnya.
Menurut Dewa, persoalan tenaga honorer bukan hanya di Palembang ataupun Sumsel saja, tapi daerah lain juga sama, karena ada daerah yang tenaga honorer nya bahkan sampai 10 ribu.
“Kita kota Palembang sendiri, jumlah tenaga honorer kita berkisar 4000an lebih, akan susah kalau dihapuskan semua, karena mereka ini dibutuhkan,” tutupnya. (*)