—
A Yudiansyah
beritasebelas.com, Lahat – Ratusan narapidana dan tahanan yang menghuni Lapas Kelas II A Lahat terancam tak bisa menggunakan hak suaranya pada Pemilu 2019 April mendatang. Hal ini lantaran banyaknya narapidana dan tahanan yang belum mengetahui apakah sudah terdata dalam daftar pemilih tetap (DPT) atau tidak.
Hal ini diungkapkan langsung Kepala Lapas Lahat Herman Sawiran BC IP SH MH, didampingi Plh Registrasi, Sinarudin SH mengatakan, lebih dari setengah narapidana yang menghuni Lapas Lahat, kebanyakan narapidana asal Palembang, Lubuk Linggau, Baturaja, Pagaralam, dan Muara Enim.
“Jumlah Napi sebanyak 461 orang, sedangkan yang berasal dari Kabupaten Lahat hanya sekitar 100 orang lebih. Nah, kami belum tahu apakah para narapidana ini bisa menggunakan hak suaranya. Syarat adanya KTP untuk memilih saja, tidak semuanya punya,” ungkapnya, Senin 24 Februari 2019.
Sinarudin juga mengatakan, pihaknya tidak bisa memberikan angka pasti, berapa jumlah narapidana atau tahanan yang bisa menggunakan hak pilihnya. Mengingat setiap hari ada narapidana/tahanan yang masuk dan keluar. Belum lagi ada saling over tahanan, dengan jumlah yang tidak tentu.
“Kalau Pilkada kemarin, semua narapidana asal Kabupaten Lahat, bisa langsung memilih. Kalau Pemilu nanti, tidak semuanya bisa memilih,” katanya.
Untuk narapidana asal Muara Enim saja, sambung Sinarudin, hanya bisa memilih Presiden dan DPR RI Dapil 2. Namun tidak bisa memilih DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten. Kondisi ini juga bakal berbeda dengan tahanan asal Palembang, dan Lubuk Linggau.
“Salah satu yang menjadi kendala, tidak semua narapidana ini di jenguk keluarganya, untuk melengkapi persyaratan pindah memilih. Makanya kita sangat berharap ada sosialisasi lagi dari KPU Lahat, karena mereka juga punya hak untuk memilih,” harapnya.