—
Arto
beritasebelas.com,Palembang – Fenomena Full Day School (FDS) belakangan menjadi momok menakutkan bagi sejumlah sekolah yang setuju dengan program belajar seharian ini. Namun, tidak bagi sebagian sekolah, sebut saja SMP Xaverius I Palembang.
Meskipun baru menerapkan sistem Full Day School (FDS) untuk tahun ajaran baru ini, namun SMP Xaverius 1 Palembang sudah tidak kaget lagi dengan pola pembelajaran seperti kini. Karena memang selama ini siswa sudah terbiasa dengan jam belajar yang panjang dan mulai dari jam ke nol.
“Dari segi sarana dan fasilitas sudah cukup memadai. Tidak terkendala yang berarti, tinggal memantapkan settingnya saja,” ujarnya di sela jalan sehat dalam rangka Dies Natalis SMP Xaverius yang ke-69, Selasa 1 Agustus 2017.
Menurutnya ada perbedaan yang signifikan dalam penerapan FDS ini. Dan yang paling terlihat adalah soal waktu, yang biasanya berakhir pukul 15.00 kini berkhir pukul 16.00 WIB.
“Justru banyak sisi positifnya, karena didalamnya ada penguatan PPK. Masuk jam ke nol pukul 07.00 Wib juga ada gerakan literasi sekolah. Siangnya ada siswa juga bisa mengerjakan tugas PR dan Sabtu fokusnya sudah keluarga,” ungkapnya.
Maka itu tidak heran dalam penerapan FDS ini kalau diluar menuai pro dan kontra. Karena mungkin dari fasilitas harus dipersiapkan. Apabila sarana dan prasarana sudah mendukung, otomatis orangtua dan siswa akan senang.
“Saat ini kita memiliki 289 siswa kelas VII, 354 kelas VIII dan 323 orang kelas IX. Secara pararel kita memiliki 32 kelas,” ujarnya.
Sedangkan dalam pelaksanaan Dies Natalis ini beberapa rangkaian kegiatan sudah berjalan. Seperti bakti sosial, sumbangan sembako ketiga RT dari wujud kepeduliam siswa kita kelas VII.
“Selasa puncaknya tepat pada 1 Agustus dimana kita isi dengan pemotongan tumpeng dan jalan sehat dengan peserta didik. Setelah jalan sehat di sekitar sekolah juga digelar acara pentas seni dimana menampilkan hasil kreativitas dan inisiatif siswa,” terangnya.
Pihaknya berharap dengan bertambahnya usia SMP Xaverius 1 Palembang bisa memberikan kontribusi positif kepada dunia pendidikan khususnya masyarakat.
“Harapan kita mudah-mudahan dengan semakin matangnya usia tidak luntur juga kredibilitas dan prestasi. Tetap eksis, baik dari segi disiplin karena kami tak akan berhenti berinovasi,” pungkasnya.