Waw, Tahun Ini BPR Targetkan Laba Bersih 18 Miliar

| |

Arto

beritasebelas.com,Palembang – Memasuki tahun 2018, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Sumatear Selatan terus melakukan terobosan untuk mencapai laba bersih meningkat tajam dibanding sebelumnya.

Pasalnya, memasuki tahun 2018 tak bisa dipungkiri, dinobatkannya Palembang sebagai host city Asian Games 2018 sangat berdampak pada semua sektor secara signifikan di Bumi Sriwijaya. Tak hanya soal, percepatan infrastruktur akan tetapi akselerasi pertumbuhan ekonomi.

[Pengurus dan Pengawai Bank Perkreditas Rakyat (BPR) saat menggelar bakti sosial berupa donor darah di Kantor PMI Palembang – foto Arto beritasebelas]
“Tahun lalu kita berhasil membukukan laba bersih Rp 9 miliar dan tahun ini kita targetkan dua kali lipat,” ujar Plt Direktur Utama BPR Sumatera Selatan Marzuki disela-sela acara bakti sosial donor darah pengurus dan karyawan BPR Sumatera Selatan dalam rangka rangkaian HUT BPR Sumatera Selatan ke 10 di PMI Kota Palembang, Kamis 18 Januari 2018.

Dalam kesempatan tersebut Marzuki menambahkan memasuki tahun 2018, BPR Sumatera Selatan genap berusia 10 tahun. Suatu usia yang menurutnya melakukan akselerasi dalam berbagai capaian. Sehingga tepat di usai 10 tahun pada 22 Januari 2018 mendatang BPR bakal menggelar syukuran dengan diisi tausyiah siraman rohani dan juga doa bersama.

“Artinya, tahun ini menjadi terobosan baru dalam peningkatan laba bersih bisa tercapai mengingat tantangan semakin berat,” jelasnya.

Selain itu, BPR Sumatera Selatan lanjut Marzuki akan melakukan konsentrasi memperbaiki kualitas kredit dengan menyelamatkan kredit yang bermasalah, karena belakangan kredit mikro melemah lantaran penurunan daya beli masyarakat yang berdampak secara signifikan.

“Jadi target utama adalah perbaikan NPL, ekspansi kredit, melakukan proses penguatan organisasi dan melakukan pengembangan teknologi menuju BPR Sumsel yang mengikuti trend perubahan,” jelasnya.

Meskipun diakui, target tersebut tak semudah membalikkan telapak tangan. Pasalnya BPR Sumatera Selatan mengakui bahwa secara mikro, situasi ekonomi mikro menantang, harga karet kurang stabil dam secara teknologi mendapat ancaman dari Pulau Jawa.

“Karena kita lihat tantangan teknologi begitu cepat, di Pulau Jawa sudah ada Finance Teknologi jika ini masuk ke Sumatera tentu tantangan berat bagi kita,” tegasnya.

Senada dengan itu disampaikan oleh Edi Siswanto selaku Plt Direktur Operasional BPR Sumatera Selatan, bahwa BPR Sumatera Selatan dalam menangani kredit telah membentuk tim khusus (timsus) Task Force. Sehingga diharapkan mampu mendongkrak laba bersih secara membaik ditahan ini.

“Kota bentuk dua tim delapan orang berdasarkan pembagian tugas jenis debitur. Termasuk juga akan lakukan terobosan dengan melakukan efisiensi pembiayaan operasional dengan berbagai pemangkasan. Namun tak mengurangi substansi dan tak mengganggu kegiatan masyarakat,” pungkasnya.

print

Sebelumnya

Kementerian PUPR Tetapkan 4 Zona Pemasangan Pipa IPAL Febuari Mendatang

Kekerasan Terhadap Perempuan Masih Cukup Tinggi di OKU

Berikut