***
beritasebelas.id, OKU Selatan – Rangkaian Webinar Literasi Digital di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan kembali digelar Kamis (12 /8 /2021). Webinar yang diinisiasi Kementerian Kominfo RI ini bertajuk Literasi Digital Menjaga Kualitas Belajar Dari Rumah.
Pada webinar yang menyasar target segmen pelajar dan masyarakat OKU Selatan, sukses tercatat 428 orang peserta terdaftar dalam webinar ini, hadir dan memberikan materinya secara virtual, para narasumber berkompeten dalam bidangnya, yakni Reni Haerani, S.Kom,M.Kom, Aris Ariyanti, S.Si, Umar Puja Kesuma, S.Pd, Merita Auli, M.I.Kom, dan influencer sekaligus motivator @rana Rayendra, sebagai Key Opinion Leader (KOL) dan memberikan pengalamannya.
Reni Haerani, S.Kom, M.Kom, pada materinya mengingatkan aturan dasar netiket, menurutnya yang perlu di ingat bahwa yang berinteraksi dengan kita di internet juga manusia, kemudian kenali aturan main ditempat berbeda, karena ruang digital sangat luas sebab norma yang berlaku di dunia nyata juga berlaku di internet.
“Kita juga harus menghargai waktu dan kuota orang lain, kemudian tampilkan jejak digital yang baik, serta manfaatkan berbagi pengetahuan dan keahlian yang dikuasai,” Kata Reni.
Dalam menggunakan internet apalagi dalam mencari sumber literasi untuk peningkatan kualitas belajar juga harus diperhatikan opini dan emosimu, apalagi belajar dengan banyak orang (dalam forum) hargai privasi orang lain, jangan salah gunakan kuasamu dan yang terakhir jadilah orang yang pemaaf.
“Mengenai etika dalam pembelajaran online peserta didik tepat waktu dalam mengikuti pembelajaran, menggunakan bahasa yang baik dan sopan dalam kegiatan pembelajaran, berpenampilan rapih dan sopan saat tatap muka virtual, sopan santun dalam chatting di media pembelajaran,” jelasnya.
Hal senada juga disampaikan Aris Ariyanti, S.Si, terkait internet sehat dan aman untuk kualitas belajar dirumah adalah kegiatan mengakses internet yang memiliki nilai positif bagi para penggunanya serta lingkungan sekitar, ciri-cirinya berinternet harus bijak dan aman, adanya self censorship, konten kreatif positif dan atraktif, dan collaborative.
“Contohnya browsing informasi untuk belajar/mengakses platform pembelajaran online, blogging, digital marketing.install perangkat keamanan digital dan think before posting,” tambah Aris.
Sementara itu, Umar Puja Kesuma, S.Pd, Waka Kurikulum MAN 1 Kabupaten OKU Selatan menegaskan bahwa dukungan psikologi yang dapat diberikan bagi orangtua yang mendampingi anaknya belajar dirumah. Salah satunya orangtua harus membangun komunikasi dengan anak-anak selama belajar dari rumah ( BDR).
Dalam pendampingan BDR orangtua tidak perlu terlalu memaksakan dan penekanan berlebihan, menjaga kestabilan emosi, belajar mengendalikan diri dan berkata yang positif kepada anak, dan anak-anak sulit menurut ketika orangtua sering memarahi, membandingkan, menjuluki dan mengancam anaknya. Adaptasi guru, orangtua dan para pengambil kebijakan pendidikan harus mendorong perubahan dalam sisitem pendidikan dalam menyiapkan peserta didik menghadapi era digital.
“Beberapa adaptasi harus dilakukan orangtua seperti perubahan pola kerja, pengaturan waktu, intensitas menemani anak, menyediakan fasilitas belajar anak, mengondisikan suasana nyaman belajar dan dukungan lainnya,” jelasnya.
Dosen Ilmu Komunikasi Unbara, Merita Auli, M.I.Kom juga menegaskan bahwa literasi digital kompetensi juga harus dimiliki oleh pendidik. Dengan literasi digital yang baik maka guru mampu merancang dan melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan dengan berbagai macam metode yang dapat mengikuti kecenderungan peserta berbau digital, sehingga tidak lagi hanya menggunakan metode konvensional.
“Tantangan dunia digital pendidikan bukan hanya infrastruktur dan pengetahuan saja tetapi juga kreatifitas,” ujarnya singkat.
@ranarayendra Key Opinion Leader dalam webinar kali ini, menuturkan bahwa fenomena belajar digital adalah sesuatu yang harus kita biasakan, karena mungkin 5-10 tahun yang akan datang kita akan benar memasuki dunia digital agar kita tidak ketinggalan.
Pada Webinar kali ini peserta mengikuti dengan antusias seluruh materi yang disampaikan pemateri dalam webinar ini. Diskusi tanya jawab dimanfaatkan salah satunya Denny Juliansyah menilai peran orangtua begitu besar bagi anak-anaknya pada masa pembelajaran jarak jauh seperti saat ini, namun bagaimana dengan keadaan orangtua yang belum melek teknologi seperti yang ada didaerah pelosok?, tanya Deni.
Menurut Reni Haerani, S.Kom, M.Kom harusnya ada peran kolaborasi antar guru, siswa dan orangtua. Ini menjadi tantangan ketika orangtua tidak menguasai teknologi, mau tidak mau orangtua mengupdate dengan cara mengikuti webinar literasi sejenis ini agar kita sebagai orangtua tidak ketinggalan teknologi untuk mendampingi anak dalam belajar online.
Webinar Literasi Digital diinisiasi dan diselenggarakan oleh Direktorat Pemberdayaan informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI ini bertujuan mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif sehingga dapat meningkatkan kemampuan kognitif-nya untuk mengidentifikasi hoaks serta mencegah terpapar berbagai dampak negatif penggunaan internet.
Pengguna internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 202,6 juta jiwa. Total jumlah penduduk Indonesia sendiri saat ini adalah 274,9 juta jiwa. Ini artinya, penetrasi internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 73,7 persen.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah terkait literasi digital.
“Hasil survei literasi digital yang kita lakukan bersama siberkreasi dan katadata pada 2020 menunjukkan bahwa indeks literasi digital Indonesia masih pada angka 3,47 dari skala 1 hingga 4. Hal itu menunjukkan indeks literasi digital kita masih di bawah tingkatan baik,” katanya lewat diskusi virtual.
Dalam konteks inilah webinar literasi digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Kominfo RI ini menjadi agenda yang amat strategis dan krusial, dalam membekali seluruh masyarakat Indonesia beraktifitas di ranah digital.
Webinar ini merupakan satu dari rangkaian 25 kali webinar yang diselenggarakan di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Masyarakat diharapkan dapat hadir pada webinar-webinar yang akan datang.