Puluhan Ayam Mati Mendadak, Warga Cemas Diserang Flu Burung

| |

kop-dalam-berita

Oleh Haqulana

beritasebelas.com,Banyuasin – Pemilik unggas di Keluraham Mulya Agung Kecamatan Banyuasin III resah. Pasalnya puluhan ayam mati mendadak seperti terkena virus flu burung. Haidir (20), warga RT 06 RW 01 Kelurahan Mulya Agung mengaku, sejak seminggu terakhir hampir seratus ekor ayam miliknya dan warga tiba-tiba mati.

“Ayam tersebut mati dengan gejala kejang-kejang, loyo dan mengeluarkan liur dari mulutnya. Bahkan kepala ayam yang mati tersebut memutar kebelakang. Warga bingung dan menduga kematian ayam milik mereka disebabkan virus flu burung,” kata dia.

Ayam mati
[Ilustrasi ayam mati]
Menurutnya, sehari sebelumnya ayam-ayamnya sehat tidak terlihat terserang penyakit.

“Hanya beberapa jam, semua ayam saya habis, “ ungkapnya.

Hal sama juga disampaikan Ratna (45), dia mengaku, sudah beberapa hari ini ayam miliknya juga mengalami kondisi yang serupa, ayam-ayamnya mati mendadak.

“Seperti kena angin duduk, ada satu lagi yang nyaris mati, tapi tidak berani untuk memotongnya, takut tertular,” katanya.

Dia berharap, agar pihak pemerintah yang terkait dapat segera turun kelapangan dan memastikan penyebab kematian ayam dilingkungan mereka yang telah terjadi dalam sepekan terakhir ini.

“Kami minta tolong, supaya pemerintah bisa membantu kami agar ayam-ayam kami tidak mati lagi. Harus cepat dicegah, karena kami takut akan menular juga kepada kami dan anak-anak kami,” harap dia.

Sementara itu, Sekretaris Lurah Mulya Agung Alhadi membenarkan, adanya puluhan ayam warga di Kelurahan Mulya Agung mengalami mati mendadak.

“Saya termasuk orang yang menyaksikan langsung dan bersama warga mengubur ayam mati tersebut,” singkat dia.

Terpisah, Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Kabupaten Banyuasin, Ir Syahrial menegaskan, pihaknya akan segera mengecek kelapangan terkait adanya laporan ayam yang mati mendadak diwilayah itu.

“Kita akan mengecek kelapangan terkait laporan ini. Dikhawatirkan kematian ayam itu disebabkan adanya gejalan flu burung. Tapi mungkin juga secara geografis hanya disebabkan pergantian musim atau yang biasa disebut masyarakat penyakit kolor,” jelasnya singkat.

print

Sebelumnya

Kiper Laskar Wong Kito Hijrah ke PS Sleman

Kiper ‘Garuda Jaya’ Berlabuh ke Sriwijaya FC

Berikut