UBD Tuan Rumah Konferensi Internasional ICIC 2018

| |

[Konferensi Internasional ke III yang digagas Univeraitas Bina Darma Palembang sebagai tuan rumah – Foto Arto beritasebelas]

Arto

beritasebelas.com, Palembang – Memasuki tahun 2018, The Thrid International Conference on Informatic and Computing (ICIC) 2018 kembali di gelar. Setelah Lombok dan Bali menjadi tuan rumah pertama, kini Universitas Bina Darma (UBD) Palembang menjadi host city di event ICIC III, digelar di Ballroom Hotel Aryaduta Palembang, Rabu 17 Oktober 2018.

General Chard of ICIC 2018, Prof Dr Teddy Mantoro SMIEEE mengatakan, konferensi ini akan menyediakan platfrom utama untuk bertukar informasi, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman dibidang ilmu komputer, ilmu informasi dan teknik komputer.

“Jadi kegiatan ini sudah yang ke 3 kalinya, pertama di Lombok, kedua di Jayapura, dan ini di Palembang. Konferensi ini untuk menjadikannya sebuah platfrom yang ideal bagi orang untuk berbagi pandangan dan pengalaman informatika, komputasi dan rekayasa,” ujar Teddy disela kegiatan.

Dikatakannya, ICIC 2018 menerima total 312 makalah yang dikirim, dan masing-masing melalui proses peninjauan menyeluruh, namun pihaknya memutuskan untuk menerima 157 makalah untuk presentasi dalam program teknis utama.

“Tingkat penerimaan untuk konferensi adalah 50%. presentasi makalah disusun dalam 30 sesi secara keseluruhan,” jelasnya.

Pembahasan kegiatan konferensi Internasional akan di bahas dalam 5 sesi dan 6 trak, dengan berbagai topik hangat seperti kecerdasan buatan, internet hal, blockchain, weriless sensor network e-commerse dan lainnya.

Lanjutnya, ada 15 negara sebagai penulis dan peninjau, yaitu Australia, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Yunani, Jepang, Malaysia, Maroko, Oman, Nigeria, Belanda, Filipina, Saudi Arabia, dan Swedia.

“Jadi kegiatan ini paling murah di Indonesia hanya 1.5 juta. Sedangkan kalau di negara lain sekitar 500 dolar per orang. Dan semua yang hadir rata-rata dosen dan peneliti,” tuturnya.

Ia berharap dengan kegiatan ini para dosen bisa menciptakan jurnal Internasional dan meningkatkan kompetensi di bidang jurnal.

“Kedepan tentunya para dosen akan lebih baik lagi dan terus meningkat dalam jurnal Internasionalnya,” pungkasnya.

print
Sebelumnya

KONI Sebut Dua Daerah Ini Tak Jelas Soal Tes Atlet

Harnojoyo : Kenyamanan Pengendara dan Pejalan Kaki Prioritas Utama

Berikut