

—
Bagus
beritasebelas.com, Baturaja – Entah apa yang ada di benak Akmal. Dirinya tega menggorok leher ibu kandungnya sendiri lantaran tidak ada nasi di rumah. Perbuatan yang baru petama kalinya terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ulu ini terjadi di Dusun III, Desa Tanjung Agung, Kecamatan Lengkiti pada Rabu 10 April 2019 malam.
Mayat Salbiah pertama kali ditemukan anak kandungnya Zolami yang dipasung akibat mengalami gangguan kejiwaan sekitar pukul 22.00 Wib. Kapolres OKU AKBP NK Widayana Sulandari melalui Kapolsek Lengkiti Iptu Marjuni membenarkan kejadian tersebut dan mengatakan jika pelaku yang diduga membunuh korban sudah dititipkan di Mapolres OKU.
Dikatakan Kapolres, tersangkanya akan dikirim ke Palembang untuk menjalani pemeriksaan kejiwaan. Kapolres yang juga didampingi Kasi Humas Polres OKU, AKP Rahmad Haji mengatakan, polisi sedang mendalami kasus ini untuk mengetahui motif pembunuhan yang diduga dilakukan oleh anak kandung korban sendiri.
Salbiah Merawat 2 Anak Laki-Laki Yang Memiliki Gangguan Jiwa
Selama ini korban Salbiah ternyata merawat 2 orang anaknya yang mengalami gangguan jiwa. Salbiah memiliki 5 orang anak, 2 orang sudah menikah dan menetap diluar Baturaja, satu orang lagi sudah meninggal dunia. Nah 2 orang anak laki-laki yang mengalami gangguan jiwa dirawatnya sendiri dirumah. Suami Salbiah sendiri sudah meninggal 3 tahun yang lalu.
Akmaludin pelaku penggorokan dan Zoliami yang dipasung oleh Salbiah karena sudah meresahkan warga sekitar dengan kelakuannya yang suka ngintip perempuan mandi. Untuk Akmaludin sendiri tidak dilakukan pemasungan, karena dianggap telah sehat oleh dokter. Namun tetap, sesekali Akmaludin sering kumat dengan berjalan mengitari kampung dan berbicara sendiri.
Salbiah menghidupi kedua anaknya yang mengalami gangguan jiwa dengan menjadi buruh sadap karet milik warga. Biasanya Salbiah saat meninggalkan rumah untuk pergi berkebun, selalu memasak makanan. Namun entah untuk hari naasnya, Salbiah pagi itu langsung saja bergegas berangkat kekebun tanpa masak terlebih dahulu untuk dimakan oleh kedua anaknya yang mebgalami gangguan jiwa.
Salbiah Dibanting Terlebih Dahulu Baru di Gorok Akmal
Menurut keterangan tersangka Akmaludin dihadapan petugas yang memeriknya saat di Mapolres OKU mengatakan, kenekatannya membunuh orang yang telah melahirkannya tersebut lantaran tak tahan dengan ocehan Salbiah. Ketika itu Akmal sapaan akrab tersangka ini baru pulang dari berkebun, dengan penuh keringat dan rasa penat karena seharian memberihkan kebun pulang kerumah untuk istirahat seraya meminta makan kepada ibunya sekitar pukul 16.00 WIB
Namun saat dirumah (tempat kejadian) Akmal tidak mendapati makanan sedikitpun sesuai dengan harapannya. Saat itu korban belum pulang kerumah dari kebun,” aku capek pak, mano perut lapar. Pas liat meja makan katek nasi,” kata Akmal
Setelah menunggu satu jam, akhirnya korban Salbiah pulang dari kebun dengan harapan Salbiah membawa makanan. Namun bukannya mendapat makanan, Akmal malah mendapat omelan dari korban Salbiah,” aku dak gtau apo-apo malah ngoceh ibu ni,” kata Akmal
Merasa tidak senang dengan omelan sang ibu, Akmal langssung naik pitam dan membanting sang ibu yang hampir masuk usia 70 tahun,’ yo ringam aku, ku kejar ibu langsung ku bantingke,”kata Akmal dengan wajah tidak berdosa seolah-olah tidak terjadi apa-apa dalam kehidupannya.
Dalam kondisi korban yang sudah tidak bisa apa-apa lagi, Akmal melihat parang yang biasa dipakai ibunya berkebun. Tanpa berfikir panjang, Akmal langsung mengambil pisau tersebut dan menggorokannya keleher korban sebanyak tiga kali hingga leher korban nyaris putus,” abis ku bantingke, ku liat ado parang, yo ku sembeleh bae ibu tigo kali,”kata Akmal
Setelah membunuh ibunya Akmal langusng kabur lewat pintu belakang rumah dengan membawa parang tersebut dan membuangnya kesungai. Kemudian dengan berjalan kaki Akmal menuju jalan dan menunggu angkot untuk melarikan diri kerumah saurara iparnya dikawasan Desa Suka Maju Kecamatan baturaja Barat.
Zolami Yang Dipasung Malah Pengungkap Pembunuhan Ibunya
Sudah hampir 3 tahun kaki Zolami dipasung menggunakan kayu arena mengidap kelainan jiwa sering ngintip perempuan mandi disungi. Pada hari kejadian Zolami dengan lantang menceritakan kejadian yang dialaminya. Saat itu waktu menunjukan pukul 17.00 WIB, dimana saat itu dikampugnya sedang mengalami mati lampu. Dikatakan Zolami saat ditanyai pamannya yang enggan dikutip namanya mengatakan jika tidak begitu jelas apa yang terjadi,” dak tau, gelep rumah, tapi ado suaro umak ngoceh,” kata Zolami
Namun ketika pukul 22.00 WIB saat lampu menyala, alangkah terkejutnya Zolami melihat sosok ibunya terbaring bersimbah darah persis disamping tempatnya dipasung. Mendapati hal tersebut Zolami langusng berteriak meminta pertolongan kepada Saman yang juga tetangga sebelah rumahnya,” aku liat umak cak itu, langsung jerit manggil tetanggo sebelah rumah,: kata Zolami.
Teriakan zoalmi ternyata direspon oleh Saman yang langusng datang ketempat kejadian. Saman yang mendapati tubuh Salbiah sudah terkapar bersimbah darah langsung keluar rumah dan berteriak meminta pertolongan yang membuat warga berhamburan keluar dan mengevakuasi jenazah Salbiah.
Penyakit Kejiwaan Akmal Sering Kumat-kumatan
Kepala Desa Tanjung Agung, Kecamatan Lengkiti, Edi Sulendra, menceritakan, bahwa rumahnya berdampingan langsung dengan rumah keluarga Akmaludin. Bahkan, dirinya sebagai Kepala Pemerintahan Desa Tanjung Agung, Kecamatan Lengkiti, telah membawa Akmaludin, ke rumah sakit jiwa di Palembang. “Setelah dirawat, pihak rumah sakit menyatakan sehat, pelaku dibawa kembali ke rumah,” ucap Edi
Menurut pengakuan adik korban Salbiah, sikap Akmaludin biasa saja tanpa menunjukkan gelagat stress jika bertemu dirinya. Bahkan, jika dirinya menanyakan kepada Akmaludin siapa dirinya, maka akmaludin akan menjawab pertanyaannya dengan benar. “Bahkan, saya menanyakan kepadanya untuk merokok. Saya suruh dia beli rokok untuk dirinya sendiri,” timpal Paman Akmaludin.yang berdomisili di Simpang Martapura Oku Timur ini
Begitu juga kalau Akmaludin yang jalan – jalan ke Simpang, OKU Selatan. Pasalnya, sesekali Akmaludin sering jalan – jalan ke Simpang dan bertemu dirinya dan tidak menjunjukan gelagat yang aneh,” jika saya suruh pulang, ya dia pulang,”katanya
Namun, menurut keterangan Ketua BPD Tanjung Agung, Efran, yang dijumpai di rumah duka. Efran menceritakan, bahwa sejak dua hari belakangan ini Akmaludin keliling ke rumah tetangga mencari pinjaman uang yang tujuannya untuk beli motor. “Kalu bae makso ibunyo untuk beli motor laju ado kejadian ini. Tapi kito dak tau karno ini cerito tetanggo dari mulut ke mulut,” timpal Efran.
Efran meminta kalau pelaku diproses hukum yang sepantasnya dan berharap pelaku tidak kembali lagi ke Desa Tanjung Agung, Kecamatan Lengkiti. Dirinya mengkhawatirkan kalau warga Desa Tanjung Agung, Kecamatan Lengkiti menjadi korban Akmaludin yang berikutnya. Karena mengingat Akmal mengidap gangguan jiwa. Jika Akmal melukai dirinya tidak akan ditindak,“ Setahun lalu pernah ngapak Jaharudin, kakak kandungnyo, hampir tewas,” tandas Efran.
Sementara itu, Camat Lengkiti, Mukhlisin, dikonfirmasi mengaku prihatin atas peristiwa ini. Untuk itu, dirinya mengharapkan kepada pihak kepolisian untuk menutaskan kasus ini. “Sangat prihatin dan berharap tidak ada lagi kasus seperti ini terjadi di OKU khususnya di Kecamatan Lengkiti,” ucap Mukhlisin
Polisi Akan Bawa Akmal ke Palembang
Kapolres OKU AKBP NK Widayana mengatakan jika, pihaknya tengah mendalami kasus ini. Apa itu murni motif pelaku menghabisinya nyawa ibu kandungnya sendiri, atau ada motif lain dibalik itu. Namun sebelum melakukan pengembangan lebih lanjut, penyidik akan membawa Akmal untuk dilakukan pemeriksaan kejiwaannya di rumah sakit Palembang.
“kita tunggu hasilnya dulu a, perkembangan selanjutnya akan kita beritahu lagi ekpada kawan-kawan,”pungkas Kapolres