—
Arto
beritasebelas.com,Palembang – Ditengah apresiasi guru honorer yang kurang maksimal, Ketua PGRI Sumatera Selatan, Ahmad Zulinto menyebut bahwa di Sumatera Selatan kekurangan akan guru sangat mendesak. Apalagi jika hitung-hitungan bisa mencapai kurang 10 ribu tenaga guru.
Zulinto menjelaskan bahwa keberadaan guru honorer sangat membantu dalam menutupi kekurangan kebutuhan berdasarkan rasio siswa. Kekurangan guru ini pun dinilai keteledoran pemerintah pusat yang belum memiliki data pemetaan guru di daerah. Alhasil, beban guru honorer tersebut menjadi beban dari pemerintah pusat.

Bukan itu saja, menurut Zulinto, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) dari pemerintah pusat dalam mendapatkan tunjangan sertifikasi justru mempersulit guru. Karena, mayoritas guru senior akan mengalami kesulitan jika harus mengikuti program tersebut.
“Saya minta jangan dipersulit, bagi guru senior akan sulit ikut dalam program itu. Sebenarnya sudah jelas dalam UU Guru dan Dosen, disana disebutkan jika sertifikasi guru merupakan penghargaan pemerintah terhadap guru, jadi jangan dipersulitlah,”tegasnya.
Bahkan dia berjanji bahwa tahun ini akan memberikan insentif kepada 406 guru K2 untuk mendapatkan insentif Rp 500 ribu perbulan.
“Ini sudah disetujui oleh Pemerintah Kota Palembang,”pungkasnya.